Mohon tunggu...
Dona Mhd Hasrul
Dona Mhd Hasrul Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Jangan biarkan ketakutan di pikiranmu mendorongmu. Biarkan mimpi di hatimu menuntunmu.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pembelajaran Berdiferensiasi dan Pembelajaran Sosial Emosional

26 Maret 2023   20:28 Diperbarui: 27 Maret 2023   08:23 382
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pembelajaran Berdiferensiasi di Sekolah dan Pembelajaran Sosial Emosional untuk Peserta Didik

Pembelajaran berdiferensiasi adalah suatu pendekatan pengajaran yang menyesuaikan dengan kebutuhan, minat, gaya belajar, dan kemampuan peserta didik yang berbeda-beda. 

Pembelajaran berdiferensiasi memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk belajar dengan cara terbaik yang sesuai untuk mereka. Pembelajaran berdiferensiasi juga memungkinkan guru untuk memberikan variasi dalam konten, proses, dan produk pembelajaran sesuai dengan karakteristik peserta didik.

Pembelajaran sosial emosional adalah pembelajaran yang mengembangkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap positif mengenai aspek sosial dan emosional peserta didik. Pembelajaran sosial emosional membantu peserta didik untuk mengelola emosi, menetapkan dan mencapai tujuan positif, merasakan dan menunjukkan empati kepada orang lain, membangun dan mempertahankan hubungan yang positif, dan membuat keputusan yang bertanggung jawab.

Pembelajaran berdiferensiasi dan pembelajaran sosial emosional memiliki hubungan yang erat. Keduanya saling mendukung dan melengkapi dalam menciptakan pembelajaran yang efektif dan bermakna bagi peserta didik. Berikut adalah beberapa manfaat dari hubungan antara pembelajaran berdiferensiasi dan pembelajaran sosial emosional:

  • Pembelajaran berdiferensiasi dapat meningkatkan motivasi, minat, rasa percaya diri, dan keterlibatan peserta didik dalam belajar. Peserta didik akan merasa dihargai dan diakui sebagai individu yang unik dengan potensi dan kelebihan masing-masing. Pembelajaran berdiferensiasi juga dapat mengurangi rasa bosan, frustrasi, dan stres yang dapat mengganggu proses belajar.
  • Pembelajaran sosial emosional dapat meningkatkan kesejahteraan, kesehatan mental, dan prestasi akademik peserta didik. Peserta didik akan memiliki kemampuan untuk mengenali dan mengatur emosi mereka sendiri dan orang lain, berempati, bekerja sama, menyelesaikan konflik, dan menghadapi tantangan dengan cara yang positif. Pembelajaran sosial emosional juga dapat mencegah perilaku negatif seperti bullying, kekerasan, depresi, dan penyalahgunaan narkoba.
  • Pembelajaran berdiferensiasi dan pembelajaran sosial emosional dapat menciptakan lingkungan belajar yang kondusif, demokratis, inklusif, dan berbudaya. Guru dan peserta didik dapat saling menghormati, mendengarkan, memberi umpan balik, dan berkolaborasi dalam proses pembelajaran. Peserta didik juga dapat menghargai perbedaan dan keberagaman di antara mereka serta mengembangkan sikap toleransi, solidaritas, dan kewarganegaraan.

Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran berdiferensiasi di sekolah dan pembelajaran sosial emosional untuk peserta didik adalah dua hal yang saling terkait dan saling memperkuat. Keduanya merupakan strategi penting untuk meningkatkan kualitas pendidikan yang holistik dan humanis. Oleh karena itu, guru perlu mempelajari dan menerapkan kedua jenis pembelajaran ini dalam praktiknya sehari-hari.

Referensi:

https://sekolah.penggerak.kemdikbud.go.id/gurupenggerak/catatan-gp/pembelajaran-sosial-dan-emosional-1/

https://www.kompasiana.com/ayusetianingsih5676/624aaf3632c4c620ef

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun