Mohon tunggu...
Don Zakiyamani
Don Zakiyamani Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat Kopi Senja

personal web https://www.donzakiyamani.co.id Wa: 081360360345

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Jangan Takut Menjadi SJW

11 November 2019   06:16 Diperbarui: 11 November 2019   06:18 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menjadi Social Justice Warrior (SJW) entah itu di dunia nyata maupun nyata memang butuh keberanian. Bukan hanya mental namun juga keteguhan hati serta konsistensi. Banyak aktivis yang awalnya hebat memperjuangkan sesuatu namun kemudian kendur karena tantangan yang dihadapi. Bahkan malah menjadi penentang dari SJW. Dengan beragam argumen yang menyudutkan SJW.

Itulah mengapa konsistensi sangat penting. Sejatinya dalam semua urusan kita harus konsisten, perkara ini tidaklah mudah. Misalkan anda yang biasanya menulis, seberapa konsisten anda menulis setiap harinya. Selalu ada godaan yang menghentikan untuk menulis setiap hari. Konon lagi menjadi SJW sejati yang setiap saat menghadapi menghadapi banyak cobaan ketimbang pujian. Bahkan ancaman kerap didapati apabila dianggap mengganggu kepentingan kelompok tertentu.

Wajar apabila banyak di antara kita memilih diam ketimbang mengungkapkan kebenaran. Masih ingat kasus Sudirman Said yang mengungkapkan kasus 'papa minta saham'? atau kasus Munir. Meski tak sama akhir ceritanya namun mereka berdua akhirnya yang malah menerima konsekuensi. Munir diduga diracun dan Sudirman Said harus rela melepas jabatan menteri. Para pelaku malah bebas dan bisa jadi mereka dianggap pahlawan. 

Para jurnalis pengungkap kebenaran juga sering merasakan intimidasi. Ada yang dibakar rumahnya, seperti yang dialami seorang wartawan media cetak di Aceh Tenggara. Rumah Anshari Diduga dibakar orang yang tak senang dengan liputannya. Bahkan kerap pula kita baca berita jurnalis yang ditemukan meninggal secara aneh. Beberapa hari yang lalu misalnya dua wartawan tewas karena diduga sebelumnya meliput kasus sengketa. Begitulah nasib SJW yang bukan hanya mendapat cacian dan hinaan akan tetapi terkadang harus rela kehilangan nyawa.

Namun demikian, apapun konsekuensi dari mengungkapkan kebenaran jangan pula membuat kita takut. Menjadi SJW memang lebih banyak pahitnya ketimbang manisnya. Ketika sikap hedonis kian subur, perlombaan menumpuk harta dan meraih tahta lebih utama, kehadiran para SJW dapat menjadi inspirasi bagi kita untuk berbuat baik pada sesama. Banyak kita temukan tokoh-tokoh inspirator yang dapat dijadikan teladan. Harus lebih banyak SJW yang hadir.

Media seperti kompasiana dapat dijadikan alat propaganda bagi SJW. Melalui kompasiana kita dapat menuliskan ide dan gagasan yang akan dibaca. Semoga saja tulisan-tulisan kita menjadi inspirasi, energi serta kemauan para pembaca untuk melakukan kerja-kerja kebaikan. Ya, jangan takut menjadi SJW dan banyak cara menjadi SJW sejati selama kita mau komitmen dan konsisten. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun