Mohon tunggu...
Don Zakiyamani
Don Zakiyamani Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat Kopi Senja

personal web https://www.donzakiyamani.co.id Wa: 081360360345

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Saatnya Pemuda Mengikuti Langkah Ahok

29 Oktober 2019   06:11 Diperbarui: 29 Oktober 2019   11:21 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pasca tak lagi menjadi pejabat publik ternyata Ahok peduli masyarakat. Memanfaatkan tekhnologi, Ahok menjalankan aplikasi 'Jangkau'. Melalui aplikasi ini nantinya menjadi terminal bagi penyumbang dan penerima bantuan. Aplikasi itu juga terbuka bekerjasama dengan organisasi/LSM/Komunitas yang memiliki visi yang sama.

Ahok rupanya ingin terus berbuat baik kepada sesama meski bukan pejabat publik. Saya kira organisasi kepemudaan, mahasiswa, maupun komunitas yang diisi anak pemuda dapat mencontoh langkah Ahok. 

Pasalnya, segala aktivitas tidak bisa dilepaskan dari gadget. Aplikasi sejenis bukan hanya memudahkan bagi penyumbang akan tetapi menjamin transparansi. Kredibelitas lembaga pun dapat terjamin.

Selain itu, para anggota lembaga maupun komunitas dapat terus berkoordinasi tanpa terhalang jarak. Pemanfaatan ruang digital bukan hanya perlu namun sebuah kebutuhan di zaman ini. Sebuah lembaga yang telah lama berdiri akan ditinggalkan para anggotanya maupun redup. Karenanya inovasi melalui ruang digital kebutuhan yang harus ada. 

Ahok melahirkan aplikasi Jangkau agar dapat mengorganisir anggota maupun donatur dari seluruh dunia. Jarak tidak lagi menjadi penghalang dalam melakukan kebaikan bagi orang banyak. Gerakan penggunaan sosial media untuk kegiatan sosial bukanlah hal baru. Banyak sudah contoh yang kita dapatkan, namun belum banyak organisasi/LSM/komunitas yang memiliki aplikasi di smartphone. Biasanya masih berbasis website. Masih kalah jauh dari portal berital yang sudah memiliki aplikasi yang dapat di download.

Kalaupun ada aplikasi yang digunakan oleh organisasi-organisasi kepemudaan maupun kemahasiswaan, belum dapat menampung aspirasi. Masih monoton, tidak kreatif bahkan terkesan asal jadi. Masih mirip dengan website. Belum interaktif dan solutif apalagi menjadi rumah pergerakan pemuda. 

Karenanya para pemuda Indonesia tidak perlu malu mencontoh langkah Ahok. Barangkali dapat pula melakukan kerjasama sehingga gerakan sosial lebih terorganisir dan memiliki gaung luas. Melalui ruang digital gerakan di darat dapat terbantu. Sudah banyak bukti di mana gerakan digital akhirnya mampu menggerakan di darat. 

Gerakan mahasiswa yang baru-baru ini terjadi saya kira di awali gerakan digital. Entah grup sosial media, maupun pesan pribadi yang dikirim melalui sosial media. Lihatlah pula bagaimana cepatnya seseorang terbantu apabila berita tersebut sampai ke dunia digital. 

Begitu hebatnya dunia digital, dan begitu cepatnya sebuah masalah terselesaikan. So, pemuda harus memanfaatkan digital sebagai sarana berinvestasi dunia dan akhirat. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun