Mohon tunggu...
Don Zakiyamani
Don Zakiyamani Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat Kopi Senja

personal web https://www.donzakiyamani.co.id Wa: 081360360345

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Nasib Ahok Pasca-Pelantikan Jokowi

20 Oktober 2019   21:12 Diperbarui: 20 Oktober 2019   21:12 2321
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pelantikan Jokowi-Maruf disambut gempita. Tak seperti 2014 yang masih menyisakan kubu berlawanan, kini Prabowo sudah menyatakan siap membantu Jokowi. Artinya ada kemungkinan kabinet Jokowi season II bisa sangat 'gemuk'. Bakal ada penambahan pos baru demi mengakomodir semua kepentingan.

Bagaimana dengan teman lama Jokowi, mantan gubernur DKI Jakarta?

Ahok yang kalah dalam pilkada DKI Jakarta dan lanjut masuk penjara kini resmi menjadi kader PDIP. Sebagai partai pemenang dan partai yang mengusung Jokowi, PDIP memiliki nilai lebih dibandingkan partai lain. Dengan hadirnya Ahok dalam pelantikan presiden dan wakil presiden, menegaskan bahwa masih masuk dalam hitungan politik Jokowi.

Selain anggota MPR, pejabat negara, pimpinan parpol, utusan negara lain, harusnya Ahok tidak diundang. Sebabnya Ahok bukan pejabat negara bukan pula pimpinan partai politik maupun ormas. Lalu mengapa Ahok mendapat undangan? Artinya Ahok masih istimewa bagi Jokowi? Apakah hal itu pertanda Ahok akan membantu Jokowi dalam pemerintahan selanjutnya.

Menarik apabila nantinya Ahok masuk dalam pemerintahan Jokowi-Maruf. Apakah posisi yang diisi dirinya mengingat ia merupakan mantan tahanan dengan ancaman hukuman 5 tahun meski divonis kurang dari 2 tahun.

Apakah Jokowi berani mengangkat Ahok untuk mengisi posisi dalam pemerintahan 5 tahun ke depan? Tentu saja Jokowi akan segera menjawab dalam beberapa hari ke depan.

Dengan bergabungnya Gerindra, praktis Jokowi tidak memiliki lawan politik yang kuat. Sehingga memasukan Ahok dalam rencana 5 tahun ini tidak akan menemui hambatan apapun. PDIP memang membutuhkan penerus Jokowi sehingga bukan mustahil Ahok masuk dalam rencana PDIP setelah Jokowi purna bahkti.

Popularitas Ahok tidak perlu diragukan lagi. Ahok juga memiliki massa yang loyal dari semua kalangan, termasuk umat Islam. Masa lalunya bukanlah penghalang bagi dirinya untuk terus melangkah apabila Jokowi berkenan memberikan posisi strategis 5 tahun ini. Ahok selama ini dikenal tegas dan bersih, tidak pernah terlibat kasus korupsi. Ahok juga bukan seseorang yang loyal pada partai politik manapun.

Ahok lebih memilih melawan parpol ketimbang menjadi petugas atau 'boneka' parpol. Nilai lebih inilah yang membuat Ahok hingga saat ini masih memiliki pemilih loyal dan militan. Ahok masih memiliki elektabilitas yang akan digunakan PDIP nantinya tapi mereka harus memastikan Ahok mendapat posisi dalam 5 tahun ini.

Jokowi harus mengganjar loyalitas Ahok padanya dengan jabatan yang sesuai. Sebut saja Dewan Pengawas KPK barangkali maupun posisi lainnya. Undangan pelantikan yang diberikan kepada Ahok menunjukkan Jokowi belum lupa dengan Ahok meski tidak berinteraksi langsung. Apakah ini sebagai tanda Ahok kembali berkarier dalam politik? We'll soon.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun