Mohon tunggu...
Don Zakiyamani
Don Zakiyamani Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat Kopi Senja

personal web https://www.donzakiyamani.co.id Wa: 081360360345

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Sandiwara Politik Amien-Jokowi

21 Maret 2018   13:46 Diperbarui: 21 Maret 2018   13:52 7746
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tentu para pendukung Amien Rais maupun Joko Widodo akan memprotes bahkan menghujat bila dikatakan Amien Rais dan Joko Widodo sedang bersandiwara. Mereka tak terima bahkan menyatakan teori itu tak berdasar, tak logis, serta bantahan-bantahan lainnya. Silahkan membantah bahkan menghujat, toh kenyataan politik mengatakan tidak ada konflik yang benar-benar ada dikalangan elit kita.

Lihat saja mereka yang dahulu begitu bersemangat menuding orde baru sekarang malah memuja, lihat pula mereka yang benci orde lama sekarang menggunakan jargon-jargon orde lama. Menariknya lagi, perubahan sikap dan respon tersebut terjadi dengan singkat tanpa penelitian mendalam. Benar bahwa selalu ada campur tangan Asing dalam konflik politik di Indonesia.

Kalau kita kilas balik sejarah ditembaknya Kennedy dan jatuhnya rezim Soekarno, bukan mustahil ada konspirasi internasional untuk meredam kedua sahabat tersebut. Komitmen keduanya membahayakan para pemodal pada saat itu, demikian pula yang terjadi pada Indonesia diperiode setelah era Soekarno. Amien Rais dan Joko Widodo sedang berperan dengan apik, kita tak boleh terkecoh.

Kita juga berharap, para aktivis penjaga kebenaran tidak mudah terbawa arus permainan tingkat tinggi. Seperti dalam sebuah permainan catur, harus ada yang dikorbankan demi memenangkan sebuah permainan. Jangan habiskan energi bangsa ini untuk sebuah sandiwara politik, rakyat Indonesia harus melek politik sehingga tidak menjadi objek politik semata.

Ada anggapan bahwa politik itu kejam, politik itu jahat dan persepsi negatif lainnya padahal prilaku politisi dan politik adalah dua hal yang berbeda. Politisi sangat senang bila rakyat buta politik, tidak peduli politik dan diam saja. Kondisi itu membuat politisi jahat seenaknya menggunakan jabatan dan kekuasaan seenak perutnya. Padahal keputusan-keputusan yang dibuat politisi jahat akan berimbas untuk kita semua.

Mari melek politik, karena politik bukan hanya urusan meraih posisi dilembaga politik maupun pemerintahan. Izin mendirikan bangunan tempat kita ibadah, boleh tidaknya kita beragama, dan hal-hal lain yang kita anggap tidak terkait dengan politik sesungguhnya sangat terkait. Siapa sangka bila suatu hari nanti dilarang mendirikan pesantren, sekolah agama, bahkan dilarang merayakan hari besar agama. Pelarangan dapat dilakukan pemerintah dan pemerintahan merupakan hasil sebuah proses politik.

Saatnya kita cerdas, jangan terkecoh dengan sandiwara politik menjelang pendaftaran capres dan cawapres. Kita harus mampu memahami agar tidak tergoda salah merespon sebuah sandiwara politik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun