Mohon tunggu...
Don Zakiyamani
Don Zakiyamani Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat Kopi Senja

personal web https://www.donzakiyamani.co.id Wa: 081360360345

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

3 Tahun Jokowi-JK dalam Angka

20 Oktober 2017   08:21 Diperbarui: 20 Oktober 2017   09:08 2091
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
http://ekonomi.kompas.com/read/2017/10/17/121543426/3-tahun-jokowi-jk-pecah-juga-rekor-itu

Pertanyaan kompasiana, KOMPAS, dan beberapa media besar minggu ini adalah; "bagaimana pendapat anda terhadap 3 tahun pemerintahan Jokwi-JK?". Walaupun redaksi kalimat pertanyaan setiap media berbeda namun subtansi pertanyaannya sama.

Inilah era demokrasi, kita yang awam sekalipun halal mengevaluasi kepemimpinan nasional. Kita yang buta aksara, buta politik, defisit literasi, maupun pengangguran sekalipun, tetap halal mengkritisi Presiden dan Wakilnya. Kita patut mensyukuri situasi ini.

Rasa syukur bukan sebatas lisan, namun dengan mengisi demokrasi. Mengisi demokrasi dengan berpartisipasi aktif terhadap nasib negara. Partisipasi jangan dipahami harus menjadi tokoh parpol atau partisan parpol. Partisipasi aktif diera demokrasi disesuaikan dengan kapasitas masing-masing.

Seorang dosen atau guru, jangan tiran terhadap siswa/mahasiswanya. Seorang jurnalis jangan menulis kebohongan, demikian pula para penulis. Seorang pedagang hendaknya tidak memonopoli barang dan jasa, berbagilah dengan pedagang lainnya, terutama pedagang yang masih kecil.

Seorang pembaca hendaknya mendengarkan kedua otaknya dan hatinya sebelum bereaksi atas apa yang dibaca. Ini penting dilakukan agar berita hoax tidak mudah dikonsumsi. Begitulah kira-kira cara mengisi demokrasi kita.

Sekarang mari kita nilai pemerintahan Jokowi-JK yang telah berjalan 3 tahun. Pertama sekali kita harus sepakat, siapapun pemimpin diatas muka bumi ini akan ada minus dan plus. Kedua, penilaian saya, anda, mereka, bisa jadi sama namun kecenderungan berbeda. Ketiga, apapun hasil penilaian kita tidak akan mengganggu persatuan kita.

Secara umum Jokowi-JK sudah berusaha melakukan yang terbaik, kalaupun belum, masih ada 2 tahun tersisa. Bila dibandingkan dengan SBY, Jokowi relatif unggul dalam mengendalikan JK. Masa pemerintahan SBY-JK tampak JK lebih mendominasi. Sementara Jokowi tampak lebih mendominasi dibandingkan JK. Bisa jadi faktor usia dan eksistensi JK di partai Golkar yang telah redup.

Bidang Ekonomi

Pasangan Jokowi-JK selama 3 tahun ini bisa menyakinkan Fitch Ratings, dan Moody's, serta Standard and Poor's (S&P) (KOMPAS, 17/10/2017). Hal itu berarti iklim investasi di Indonesia sejak 1998 telah pulih, akan tetapi pemerintah patut berhati-hati bila nantinya pengusaha lokal tidak mampu bersaing. ini bukan soal anti investasi akan tetapi mencegah dominasi Asing terhadap ekonomi kita.

Selain itu, salah satu terobosan baru Jokowi-JK dalam bidang ekonomi yang belum pernah dilakukan SBY maupun Megawati serta Habibie ialah Tax-Amnesty. Program ini sukses dilakukan Jokowi-JK dan patut diapresiasi. Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam usahanya mengejar para penggelap pajak bahkan telah melakukan pertemuan dengan Menteri Urusan Hukum dan Keuangan Singapura, Indranee Rajah. Upaya ini sekaligus ratifikasi kedua negara terhadap MCAA,  kesepakatan multilateral tentang pelaksanaan pertukaran informasi secara otomatis (AEoI) melalui skema standar pelaporan bersama (CRS). Kesepakatan itu dikelola Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD).

Sumber Foto:KOMPAS/ Menteri Keuangan Sri Mulyani
Sumber Foto:KOMPAS/ Menteri Keuangan Sri Mulyani
Bidang PolHukam

Kita ketahui bersama bahwa tahun 2017 Indonesia melaksanakan pilkada serentak tahap I, setidaknya ada 7 provinsi dengan melibatkan 76 kabupaten dan 18 kota. Jokwi-JK sukses melaksanakan pilkada tahap pertama tersebut, walaupun sempat terjadi tensi politik yang tinggi namun secara umum pilkada berjalan damai. 

sumber foto:KOMPAS
sumber foto:KOMPAS
Aksi jutaan umat Islam yang sempat mewarnai pilkada DKI Jakarta juga mampu diredam Jokowi-JK, umat Islam masih percaya pada kedua pemimpin mereka. Penanganan aksi damai yang berakhir damai membuktikan Jokowi-JK mampu seirama dengan rakyat. Setidaknya hal itu dengan kehadiran Jokowi ditengah massa umat islam

sumber foto: KOMPAS/ Suasana shalat Jumat Presiden Joko Widodo di Silang Monas, Jakarta, Jumat (2/12/2016)
sumber foto: KOMPAS/ Suasana shalat Jumat Presiden Joko Widodo di Silang Monas, Jakarta, Jumat (2/12/2016)
Bidang Lain

lalu bagaimana dengan bidang lainnya? secara umum selama 3 tahun ini Jokowi-JK dapat menstabilkan kondisi walaupun tentu saja ada beberapa perbaikan yang harus dilakukan keduanya. Misalnya terkait hutang luar negeri dan angka kemiskinan serta pengangguran. Menurut data BPS pada bulan Maret 2017, jumlah penduduk miskin (penduduk dengan pengeluaran per kapita per bulan di bawah Garis Kemiskinan) di Indonesia mencapai 27,77 juta orang (10,64 persen), bertambah sebesar 6,90 ribu orang dibandingkan dengan kondisi September 2016 yang sebesar 27,76 juta orang (10,70 persen). Itu sebabnya Presiden Joko Widodo meminta anggaran untuk pengentasan kemiskinan pada tahun depan diperbesar nilainya.

Sumber foto: sinarrakyat
Sumber foto: sinarrakyat
Angka pengangguran menurut BPS mengalami menurunan akan tetapi angkanya masih tinggi dan cukup merisaukan. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Februari 2017 sebesar 5,33 persen, mengalami penurunan sebesar 0,28 persen poin dibanding Agustus 2016 dan turun sebesar 0,17 persen poin dibanding Februari 2016 (data BPS ). Penurunan belum mencapai 1 persen sehingga masih menjadi pekerjaan rumah bagi Jokowi-JK dan kabinet mereka.

Selain dua persoalan klasik diatas, Jokowi-JK memiliki dua agenda politik yang harus dilaksanakan pada tahun 2018 dan 2019. Dua agenda yang menyedot energi, baik materiil maupun psikis rakyat Indonesia. Pilkada serentak (2018) dan pemilu (2019). Sehebat apapun mereka tanpa dukungan rakyat dan parlemen, mereka bakal gagal memimpin disisa pemerintahan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun