"Perdamain antaragama membutuhkan pemeliharaan dialog. Dialog bertujuan membangun kerjasama mengatasi permasalahan dan tantangan umum, seperti kemiskinan dan ketimpangan sosial, pengangguran, produksi pangan, kesehatan, diskriminasi, penyalahgunaan hak dan kehormatan, degradasi lingkungan hidup, serta penanggulangan bencana. Dengan bekerja sama , kita dapat saling percaya. Dan saling percaya  merupakan fondasi persahabatan, InshaAllah."
Dari situ, kita bisa sama-sama pastikan bahwa konsep kepemimpinan seorang Prabowo Subianto adalah konsep seorang Pancasilais yang walau sedikit gelitik diberikan oleh sekelompok robot untuk membangun opini bahwa pak Prabowo dibalik ormas yang mereka cap radikal dan anti Pancasila baru-baru ini. Bila dalam sejarah mudanya sebagai seorang prajurit bahkan pimpinan di kesatuan TNI sudah sangat berhubungan baik dengan tokoh dari agama yang ia anut, maka tidak ada hukumnya beliau akan tidak baik dengan yang berkaitan dengan keyakinan yang lain.Â
Kecuali narasi-narasi yang berstandar ganda yang diciptakan oleh orang dan pendukung-pendukungnya yang selalu bersikukuh memisahkan agama dari aspek kehidupan lain, mulai dari hal yang mungkin mereka anggap sepela, kolom agama pada kartu identitas, pelajaran agama di sekolah, hingga akhirnya menjilat ludah sendiri dengan nempel-nempel kepada orang dari kalangan organisasi agama karena takut hilang simpati dan suara. Dalam ketakutan karena ada strategi pihak lain yang buat mereka bergidik. Pisahkan! Pisahkan! Awalnya gitu, lalu?
Narasi yang dikembang biakkan oleh kelompok tertentu hingga lahirlah polisi-polisi ideologis versi mereka. Aku ibaratkan begini, mengajari ikan berenang. Mengajari umat beragama di Indonesia untuk bertoleransi. Kita sudah punya itu, bahwa bila ada perubahan dan dinamika lain dari kehidupan dalam keBhinekaan ya sangat wajar.Â
Again, dialog dan persahabatan yang dijadikan prinsip tadi adalah solusinya. Tapi untuk harus mengajarkan toleransi menjadi seperti mengajarkan ikan berenang karena yang mendikte kita soal toleransi adalah kaum yang tidak ingin kita bersatu, tidak menjadikan agama sebagai bagian Penting dan atau mereka sedang menjalankan proyek bermodal itu. Sama halnya seperti kasus orang yang bangga mengaku anak PKI atau yang sering menggunakan atribut dan gaya-gaya PKI mengaku paling pancasila dan mengaku menjaga Pancasila, mana mungkin, mustahil. Bila menyebutkan nama bisa jadi berbahaya, kalian sebut saja nama mereka dalam hati, semoga segera tuhan buka hati mereka.
Jagan kita lupakan juga, beberapa benturan yang kerap terjadi akhir-akhir ini, akan bermuara kepada mereka saat akhirnya mereka lelah bermain peran. Saat akhirnya ada projek baru dan atau nilai proyek ini sudah berakhir. Tapi apa lantas mereka berhenti setelah ketahuan? Tidak, mereka tebal muka, bahwa kotak-kotak yang mereka ciptakan sendiri lalu berteriak minta kotak ini di hilangkan adalah cara yang dekat dengan upaya kelompok tertentu yang menjadikan agama sebagai musuh mereka.
Dengan bekerja sama, maka kekuatan akan kita miliki untuk menghentikan upaya mereka ini. Namun yang harus kita tanamkan adalah, musuh kita bukan saudara kita yang walau mereka terlibat disana, musuh kita adalah perpecahan, musuh kita adalah ketidakadilan.
Jelas tertulis dalam kutipan diatas, segala permasalahan bangsa dan upaya mewujudkan negara yang adil dan makmur melibatkan dialog dan persahabatan anataragama. Agama mengajarkan kebaikan, dengan ikatan yang kuat dari kita seluruh umat beragama diIndonesia, apapun upaya menghalangi kita untuk menjadi bangsa yang terhormat dan menjamin kehidupan bangsanya akan segera kita rasakan. Ingatlah kita yang tentukan, kita mau berjalan kearah yang menjadikan pancasila sebagai darah dan nafasnya, atau yang menjual ideologi untuk membunuh lawannya. Prinsip Islam yang pak Prabowo jalankan adalah darah seorang muslim Indonesia yang menggunakan cinta, Rahmat bagi seluruh alam. Sebarakan, sadarkan semakin banyak orang yang bisa kita jangkau, selamatkan Indonesia Raya.
Jum'at Mubarok..
Happy Friday, Happy weekend Happy People...
SPREAD LOVE