Membuka-buka kembali buku berjudul Membangun Kembali Indonesia Raya. Dari bagian Ringkasan eksekutif, part yang paling pertama aku highlight a.k.a text liner a.k.a stabilo a.k.a tandai adalah kalimat terakhir dari paragraf pertama, Bangsa dan rakyat yang miskin pada dasarnya belum merdeka.
Dari kalimat itu, di jum'at penuh berkah ini aku jadi pengen sharing visi dan misi dari calon presiden kita yang menulis buku itu. kalimat yang buat aku mengisi roh dari visi dan misi yang sangat Indonesia, sangat megah, semegah alam raya negeri kita, kuat dan menjadikan rakyat aseli Indonesia sebagai jiwanya, sebagai tujuannya.
Biar ceritanya enak, aku tulis dulu  buat kita semua Visi dan Misi dari calon presiden dan calon wakil presiden no 2, pak Prabow dan bang Sandi,
VISI
Terwujudnya Bangsa dan Negara Republik Indonesia yang adil, makmur, bermartabat, relijius, berdaulat di bidang politik, berdiri diatas kaki sendiri di bidang ekonomi, dan berkepribadian nasional yang kuat di bidang budaya serta menjamin kehidupan yang rukun antar warga negara tanpa memandang suku, agama, latarbelakang sosial dan rasnya berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
MISI
1. Membangun perekonomian nasional yang adil, makmur, berkualitas, dan berwawasan lingkungan dengan mengutamakan kepentingan rakyat Indonesia melalui jalan politik-ekonomi sesuai pasal 33 dan 34 UUD 1945.
2. Membangun masyarakat Indonesia yang sehat, berkualitas, produktif, dan berdaya saing dalam kehidupan yang aman dan bermartabat serta terlindungi oleh jaminan sosial yang berkeadilan tanpa diskriminasi.
3. Membangun keadilan di bidang hukum yang tidak tebang pilih dan transparan, serta mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia melalui jalan demokrasi yang berkualitas sesuai dengan Pancasila dan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
4. Membangun kembali nilai-nilai luhur kepribadian bangsa untuk mewujudkan Indonesia yang adil, makmur, bermartabat, dan bersahabat, yang diberkati oleh Tuhan Yang Maha Esa.
5. Membangun sistem pertahanan dan keamanan nasional secara mandiri yang mampu menjaga keutuhan dan integritas wilayah Indonesia.
Dengan mewujudkan bangsa dan negara yang adil, makmur, bermartabat, relijius, berdaulat dibidang politik, berdiri diatas kaki sendiri di bidang ekonomi, maka upaya kemerdekaan yang dulu diperjuangkan dengan berdarah-darah, dengan cinta dan keberanian, akan benar berbuah manis bagi rakyat aseli Indonesia. Merdeka dari belenggu kemiskinan terencana hanya dapat diwujudkan dengan adanya tatanan keadilan yang juga terencana. Terencana dengan sungguh-sungguh seratus persen untuk rakyat aseli Indonesia. Adil seadil adilnya, semua warga negara Indonesia memiliki hak yang sama. hak untuk dijamin oleh negara  kehidupannya, kehidupan yang makmur, semakmur tanah dan laut yang dipersembanhkan Tuhan maha baik untuk rakyat aseli Indonesia.
Sangat harmoni dalam kalimat, bahwa adil dan makmurnya bangsa kita akan terwujud dalam kondisi bangsa dan negara yang bermartabat dan Religius. Martabat bangsa yang kuat dan kokoh yang dijamin oleh negara dalam keseimbangan terhadap sisi terpenting dalam beradaban umat manusia, ketuhanan, relijius. Karena hanya bangsa yang bermartabat dimata manusia dan berpegang pada prinsip-prinsip relijius dalam ketuhananlah yang mampu berdaulat dibidang politik. Sebab politik kita dalam sistem demokrasi akan mudah sekali terbeli seperti sekarang ini karena para elite tidak bermartabat dan tidak takut tuhan.
berkepribadian nasional yang kuat di bidang budaya serta menjamin kehidupan yang rukun antar warga negara tanpa memandang suku, agama, latarbelakang sosial dan rasnya, ini adalah kekuatan yang juga akan menjadi penjamin keadialan dan kemakmuran. Kepribadian nasional yang kuat dibidang budaya meletakkan bangsa dalam keIndonesiaan yang sejati, bangsa yang terbuka namun tetap memegang teguh jiwa nya, yang sadar dan menikmati keragaman, suku, agama, latarbelakang sosial dan ras dengan dasar ideologi yang aseli.
Ideologi dengan ruh yang otentik yang bukan sekedar tameng atau alat untuk mengeruk untung besar bagi diri dan golongan. Bahkan memakai pancasila sebagai ideologi hanya untuk melemahkan pancasila itu sendiri. Bahwa yang tidak percaya tuhan dan pongah menentang aturan tuhan bisa jadi paling pancasila, adalah kebohongan besar. Kemudian Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia  tahun 1945, yang tidak dapat dilepaskan dari spirit pancasila sesentipun a.k.a nempel, melekat kuat.
Maka lewat Visi yang ditawarkan pak Prabowo dan bang Sandi ini, kemerdekaan yang kita sebut diawal tadi punya chance untuk terwujud. Karena kematangan kepemimpinan yang sejati tercermin dari Visi yang sangat Indonesia, sangat megah dan kuat seperti mimpi kita semua untuk mengeluarkan Indonesia dari daftar negara berkembang yang nyatanya tidak berkembang.
Kematangan kepemimpinan pasangan calon no 2 masih belum bisa dikalahkan kualitasnya oleh orang yang walau sudah dikasih kursus kepemimpinan beresiko yang tergolong nekad yang pernah kita jalankan sebagai bangsa. Hampir usai masa kurusunya, tapi dia masih jauh dari standar lulus Standar Nasional Indonesia.
Memperjuangkan keadilan dan kemakmuran sama dengan memperjuangkan kemerdekaan. Merdeka dari belenggu yang sama sekali tidak pantas kita alami. Hanya yang tujuannya menyelsaikan masalah yang paling mendalam dalam konteks persaingan global yang mampu menjadikan bangsa kita besar yang sebenarnya. Tidak hanya besar dalam pembangunan semu yang hanya dapat dinikmati dari angka-angka statistik semata. Kemerdekaan yang sejati, merdeka karena makmur dalam keadialan dan adil dalam kemakmuran hingga kita berada di tempat yang seharusnya sebagai negara didunia.
Lewat Visi ini aku juga percaya, hanya pemimpin yang punya tujuan baik adalah yang tak berhenti melibatkan kekuatan peradaban manusia, yakni martabat, kepribadian dan budaya dengan kekuatan yang tak terkalahkan yakni kekuatan pemilik alam raya ini dalam konsep relijiusitas dan tidak diam-diam memisahkannya. Aku percaya, lewat Visi ini juga banyak pemelihara nalar di negeri kita ini bisa menentukan mana yang hanya menggunakan hal baik dan mendasar seperti agama dan peradaban hanya untuk marketing temporari saja.Â
Tidak menjadikan itu  maklumat agar rakyat ingat dan percaya siapa kita sebagai bangsa karena bukan itu tujuan mereka. Hanya pemimpin dengan dengan kelas seperti pak Prabowo dan bang Sandi dengan Visi seperti ini yang serius soal kata Merdeka itu. Merdeka yang sejati, bukan hanya merdeka lewat angka-angka semu berbalut puja puji.
Karena sudah kepanjangan, kita akan sambung bagaimana konsep Merdeka yang kita maksud dari awal tadi dengan Misi Prabowo-Sandi di postingan selanjutnya. Kaitannya dengan keyakinan Tan Malaka, "orang tidak akan berunding dengan maling dirumahnya"
See you on my next post..
Thank you Happy People
SPREAD LOVE
2019 PRABOWO PRESIDEN:)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H