Itu aja kalimat saya.wooo Prabowo jiplak dari Donald Trump" ,yang disambut tawa teman-teman milenial pak Prabowo yang hadir. Kemudian beliau menyambung dengan kalimat, "i'm sorry no. Saya memakai istilah Great Indonesia dari sejak 2008. I'm sorry" ,kembali disambut tawa oleh seisi ruangan. "Membangun kembali Indonesia Raya, to make great Indonesia Great again. Aku sudah duluan, i'm sorry"
Lewat acara kemarin juga, kita sekali lagi melihat bukti bahwa pak Prabowo memang tidak main-main bila bicara soal generasi muda, generasi milenial. Dibanyak sumber kita juga bisa lihat bapak dikelilingin anak-anak muda yang berprestasi disamping kekuatan lain yang datang dari pada tokoh bangsa kita yang sealiran kecintaan pada negeri kita.
Dengan diskusi-diskusi semacam ini, pak Prabowo juga kerap menyatakan beliau mendapat energi baru dalam perjuangannya dan dalam tekadnya untuk menjadi alat demi membangun kembali Indonesia Raya.Â
Yang juga paling menarik, para pemuda ini tidak diundang hanya untuk sekedar menjadi agen publisitas bersifat politis semata karena memang mereka hadir untuk menjadi wakil bagi banyak generasi muda diluar sana yang mengikuti akun sosial media dan menggemari konten yang mereka buat.Â
Harapan akan semakin meluasnya semangat jiwa muda yang mau turun tangan dan ikut serta dalam mewujudkan cita-cita besar para pendiri bangsa, apapun pilihan dan pandangan politiknya, seperti yang dibagikan Rachel Vennya di story Instagramnya.Â
Setelah posting, photonya dengan pak Prabowo, dia sadar akan ada pro dan kontra, mengingat kondisi dunia sosial media kita yang tidak organik sekarang. Banyak nilai positif yang coba di gesekkan dengan kepentingan para pengecut dengan memanfaatkan robot bernyawa. Namun tanggapan rachel sangat mencermikan jiwa aseli Indonesia seperti semangat yang selalu ditukarkan pak Prabowo
"Aku gak heran sih ternyata foto ini menimbulkan pro dan kontra, tapi aku disini cuma mau menjelaskan ; aku tidak pernah mengaku hijrah, aku tidak dibayar sebagai buzzer atau sebagai apapun, aku dan teman2 diundang bapak untuk sekedar mengenal lebih dekat, tdk ada paksaan memilih siapa, aku jg tidak pernah mengajak siapapun untul satu suara dgnku apalg masalah politik, aku yakin semua org punya alasannya sendiri. Berbeda itu wajar menurutku, karena pelangi gak akan indah kalau satu warna , jd kalo sikap politikmu merusak hubunganmu yg salah adalah sikapmu. Kalau kata Dilan, "tidak mencintai bukan berarti membenci".
As we can see kan, akan selalu ada kebaikan dalam semua hal bila kita mau berpikir baik. Kekaguman kita tidak boleh merusak akal sehat kita dan pilihan boleh beda kita tetap satu Indonesia.
 Sejuk, seperti senja kemarin di Kertanegara, sejuk seperti bagaimana pak Prabowo selalu mengajak kita berdemokrasi. untuk jadi bisa berpikir baik, maka kita harus pintar, contohnya untuk membedakan mana bersemangat mana yang galak, mana yang cerdas mana yang usaha keras terkesan cerdas, mana yang ingin Indonesia maju mana yang pura-pura sedang buat kemajuan.Â
Kayak kata dilan yang dikutik rachel, tidak mencinta bukan berarti membenci. Indonesia butuh kita, butuh kita bersatu dan sejuk. kata-kata Dilan ini semoga bisa kita wujudkan dalam sebuah kesederhanaan yang diambil sudutnya, dengan sudut pandang yang pas, jadinya semua kaget dan menjadi sebuah booming.
SPREAD LOVE