https://orangindonesiabahagia.blogspot.com/2018/10/67-tahun-prabowo-cerita-pemimpin-bangsa.html
Diangkat oleh sang kakek lalu dilambung-lambungkan sambil bercanda, sambil disapa dengan panggilan kesayangan, Gatotkaca.
Prabowo kecil dibesarkan dalam atmosfir patriotik. Suasana pasca proklamasi kemerdekaan dan keluarga yang berperan penting dalam perjalanan kemerdekaan Indonesia membentuk jiwa ksatrianya.
Tidak ada yang kebetulan, semua sudah dipersiapkan. Setiap berkunjung kerumah sang kakek, Prabowo kecil dihadiahi pengalaman kanak-kanak yang menyenangkan sekaligus hebat. Dibangunlah tenda militer kepunyaan almarhum sang paman yang gugur dalam pertempuran Lengkong, dihalaman rumah. Subianto dan Suyono, dua paman yang nama mereka diadikan dalam nama pak Prabowo dan sang adik, pak Hasyim. Kemudian, kisah-kisah perjuangan sang paman yang bergabung dalam militer kita saat itu diabadikan pula didalam kamar milik kedua pamannya itu. Disana barang-barang ditata seperti sediakala, tidak ada yang berubah, seperti kedua pejuang itu masih tinggal disana.
Hidup berpindah-pindah, hingga lulus SMA diluar negri tak membuat pak Prabowo lupa dengan tanah tumpah darahnya. Jadilah Prabowo yang akhirnya nekat mendaftarkan diri di AKABRI, dibalik orang tua yang menginginkan beliau lanjut ke salah satu dari dua universitas yang telah meluluskan nama pak Prabowo untuk belajar disana. Pak Prabowo tidak langsung menyatakan niatnya ini pada sang ayah, kisahnya lembar pendaftaran untuk masuk AKABRI ditandatangani setelah berhasil membujuk sang ibu.
Masa-masa pendidikan militer pak  Prabowo melewatinya dengan cemerlang, menjadi salah satu siwa yang prestasinya diperhitungkan. Dalam perjalanannya dimiliter ini pula sebuah kisah akan tabiat baik yang ditanamkan kedua orang tuanya sejak kecil membuktikan kiprahnya kini sudah dipersiapkan. Dalam keluarga yang sangat senang membaca, jadilah Prabowo Subianto yang mencuri perhatian. karena Saat dalam aktivitas militernya dan menghadapi pemeriksaan tas oleh atasannya waktu itu didapati tasnya lebih berat ketimbang teman-temannya yang lain. Sudah hal lumrah setiap prajurit punya cara sendiri untuk menghibur diri disaat berada dicamp atau lapangan. Cara pak Prabowo adalah dengan membaca. Ini yang membuat tasnya menjadi sangat berat, beliau membawa buku-buku ekonomi, kesenangannya.
Lagi-lagi bukan kebetulan. Anak dari seorang begawan ekonomi nasional dan cucu dari salah satu pendiri Republik ini yang juga menjadi pendiri BNI 46, membuat urusan ekonomi bukan barang asing untuknya. Terjun dimiliter namun terus melanjutkan kecintaanya pada ilmu ekonomi. Jadi bicara perekonomian, bukan aktivitas musiman bagi pak Prabowo. Pemahaman dan pengetahuannya akan perekonomian Indonesia sudah dimulai lama, bukan sekedar bahan jualan musimam saat pemilihan semata.
Bukan kebetulan lagi, seorang pemimpin militer harus paham ekonomi. Dunia militer sangat dipengaruhi juga oleh dunia ekonomi. Karena pembangunan dua kekuatan ini harus berjalan beriringan. Negara yang kaya dan kuat secara ekonomi harus memiliki jaminan rasa aman dengan kekuatan militer yang juga kuat. Ini terbukti dengan minatnya untuk banyak membaca dan belajar ia menjadi leader yang sangat dicintai oleh prajurit dan bawahannya, tidak hanya karena kemanusiaannya yang kuat biasa, juga karena kepemimpinannya yang berisi dan cerdas.
Jiwa dan rasa haus pengetahuannya inilah juga dirasa juga menghantarkan KOPASUS kita menjadi salah satu tim elite kelas dunia yang diakui dibawah kepemimpinan beliau. Hingga akhirnya pak Prabowo disingkirkan dari militer oleh orang-orang yang bahkan pernah ia bantu hidupnya. Ini pula yang memungkinkan terbentuknya jiwa besar dan ksatria seorang  Prabowo Subianto.
Lagi-lagi semua digariskan dengan tujuan. Tidak memenangkan ego dan tetap mengingat bagaiamana bangsanya harus terus terjaga, ia tidak memilih mengalah walau dizolimi sedemikian. Itu pula yang beliau akui memaksa beliau akhirnya memilih menjadi pengusaha, dengan pemikiran banyak orang-orang yang masih bergantung hidupnya pada beliau, tidak cukup dana pensiun yang diterima setiap bulan dan beliau harus berjuang lebih.
Kemudian dari prestasinya dan kecemerlangan beliau pula saat memilih menenangkan diri di Luar negeri, pak Prabowo ditawari warga negara kehormatan dari sejumlah negara, tapi beliau menolaknya. Bagi beliau, kembali dan melanjutkan perjuangan di tanah kelahirannya adalah tujuan besar yang harus diwujudkan.
Waktu menjalankan tugasnya untuk terus melaju. Bergerak untuk nama kebangsaan dan kemanusiaan, akhirnya pak Prabowo berhasil menghimpun kekuatan banyak orang untuk berjalan di garis yang baik untuk negeri ini. Perjalanan pak Prabowo tak sesederhana satu orang yang dianggap bisa mencuri atau mencari perhatian maka dicalonkanlah. Tapi ini soal keyakinan kita punya hak dan kekuatan yang besar untuk jadi bangsa yang harus lepas dari gelar negara berkembang. Bila kita berpijak dengan keberhasilan negara maju, bila tidak mampu bersaing, kita negara mundur. Berhentilah naif dengan bermain dalam istilah yang bisa saja menentramkan tapi menyembunyikan banyak cikal kehancuran.
Terlihat dalam setiap pidato beliau. Memang sebagian orang picik memanfaatkan moment itu untuk memelintir nalar. Bahwa pak Prabowo selalu ingin bicara apa adanya untuk menyadarkan semakin banyak orang untuk tahu apa yang harus diperbuat dan memberbaiki yang harusnya diperbaiki. Bukan sekedar memberi hiburan kosong dan menjadi badut bagi kekuasaan yang memenjara rakyat.
Kemudian menyadari hal ini bagaimana kesadaran ini harus kita perkuat dan sebarkan seluas-luasnya. Bahwa pemimpin yang kita harapkan akan benar memikirkan rakyat dengan nurani yang telah teruji memang sudah dipersiapkan. Kesadaran dan kegelisahan akan bangsa kita tidak pernah dalam posisi serumit ini bisa jadi adalah pelajaran yang memang harus kita lewati untuk menjadi negara maju, bangsa yang besar. Bangsa dan negara dengan potensi sebesar ini harus dipimpin oleh orang yang jujur dan bersih secara pemikiran dan nurani.
Belajar dari pemimpin bangsa yang sejak kecil dibentuk menjadi kuat dan teduh bagaimanapun hantaman menyerang. Dengan itu cara satu-satunya kita dapat memenangkan kebenaran tanpa menyakiti saudara kita walau berseberangan. Sebarkan terus semangat memperjuangkan kebenaran dan kesejukan dalam do'a-do'a kita di hari bersejarah ini. Hari seorang bapak bangsa dilahirkan untuk mempersatukan kekuatan kebenaran dalam perjuangan mengembalikan kejayaan Indonesia Raya. Selamat ulang taun bapak Prabowo Subianto. Teruslah kuat, teruslah sehat, pimpin kami menyiapkan masa depan bangsa ini.
SPREAD LOVE
2019 PRABOWO PRESIDEN :)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H