Sabtu (19/10) Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf RI, Prof. Dr. H. Waryono, S.Ag., M.Ag mengunjungi LAZ Dompet Sosial Madani di Kota Denpasar. Agenda tersebut dalam rangka silaturrahim dan sharing pengelolaan zakat, infak, sedekah dan wakaf di Bali.
Dalam kesempatan ini Prof. Waryono menyatakan pentingnya lembaga zakat mengembangkan program pemberdayaan ekonomi dan kemanusiaan yang bersifat inklusif, mencakup penerima manfaat dari berbagai agama.
"Kami sangat mendukung LAZ untuk menyiapkan program-program inklusif bagi masyarakat. Agar kebermanfaatan ini bisa dirasakan oleh semua" ucap beliau ketika memberikan sambutan.
Selain itu, Prof. Waryono juga menekankan bahwa lembaga harus bersifat transparan. Sehingga masyarakat tidak ragu untuk menitipkan donasinya melalui lembaga. Sebab ada ketimpangan data potensi himpunan ziswaf dengan realisasi yang tercatat, baik di Baznas maupun LAZ.
"Penting bagi lembaga zakat untuk berani diaudit. Transparansi pengelolaan zakat adalah kunci untuk membangun kepercayaan masyarakat" terangnya
Sementara itu, Andy Krisna selaku pimpinan Dompet Sosial Madani juga sepakat dengan saran dari Prof. Waryono.
"Selain menyalurkan amanah umat kepada mustahik yang membutuhkan. DSM juga bekerja sama dengan mitra strategis untuk mendampingi masyarakat lokal, salah satunya adalah Kawasan Pura Tertua di Bali" sambutnya
Andy Krisna juga memohon dukungan agar target pengelolaan dana DSM Bali meningkat menjadi Rp 14 miliar, naik dari Rp12 miliar pada tahun sebelumnya.
Kunjungan ini juga dihadiri oleh Direktur LAZ BSI Maslahat, Shobirin yang turut memberikan semangat kepada amil DSM Bali agar semakin kuat bekerja melayani kebutuhan masyarakat.