Perlahan ku susuri jalan ini.Â
Jalan penuh kelikir yang tak bertabur bunga.
Seluruh tubuh ku dekil dan tersayat.
Berteman pedih perih.
Mungkin memang jalan ini harus ku lalui.
Mungkin juga hampir berlabuh.
Aku tak tau...
Sebab semua pemberi jawab seolah sembunyi.
Sunyi....
Jangan kalian bertanya hanya untuk memenuhi rasa penasaran.
Sebab aku sudah muak dengan nasehat dan bisikan hampa.
Bukan karena tidak benar melainkan karena sudah terlampau sesak.Â
Aku butuh kesatuan kata dan perbuatan.Â
Jika engkau tak sanggup membasuh luka, maka jangan membuat luka lagi yang menambah perih.
Biarlah elegi ini kunyanyikan dengan desahan dan lenguhan.Â
Baumata, 21 Februari 2019