Mengawali pertandingan kualifikasi Piala Dunia Zona Eropa dengan kekalahan, Timnas Belanda lekas berbenah. Wijnaldum dan kawan-kawan berusaha bangkit dari kekalahan menyakitkan tersebut. Dua pertandingan melawan Latvia dan Gibraltar disapu bersih dan clean sheat. Kini, De Oranje berada di posisi kedua. Terpaut satu poin dengan pemuncak klasmen sementara, Timnas Turki yang ditahan imbang Latvia.
Datang ke Victoria Stadium, pelatih Timnas Belanda, Frank De Boer menerapkan formasi 4-3-3. Belanda tampil menyerang sejak menit pertama. Upaya membongkar sisi pertahanan Gibraltar bolak-balik dilakukan trio gelandang serang, Wijnaldum, Frankie De Jong dan Davy Klaassen.
Usaha membongkar pertahanan Gibraltar, sejatinya sudah berhasil. Terbukti, ketiga penyerang mereka, Depay, L. de Jong dan Berghuis acapkali membahayakan pertahanan Gibraltar. Hanya saja, usaha Wijnaldum dan kawan-kawan belum juga membuahkan gol.
Kesulitan yang dialami Timnas Belanda, tidak lepas dari formasi yang diterapkan pelatih Gibraltar, Julio Ribas. Ia menggunakan skema 5-4-1. Menumpuk pemain di sisi pertahanan dan sisi tengah. Lalu, mengandalkan serangan balik cepat untuk menyerang. Formasi yang diterapkan pelatih asal Uruguay tersebut sempat membuat pemain-pemain Belanda frustasi. Ditambah apiknya penampilan penjaga gawang Gibraltar, Dayle Coleing.
Tidak hanya tangkas menjaga gawang menggunakan kedua tangan dan kaki. Coleing sempat membuat penyelamatan gemilang. Tendangan salto dan keras dari kaki kanan Depay berhasil dihalau menggunakan wajahnya. Situasi ini, semakin membuat pemain Belanda tidak percaya dan frustasi. "Kiper bahkan menahan bola menggunakan pipinya. Kejadian itu membuat kami frustasi dan lebih frustasi," kata Pelatih Belanda, Frank De Boer dikutip dari nos.nlÂ
Empat menit sebelum turun minum babak pertama, Steven Berghuis mengakhiri rasa frustasi pemain Belanda. Kemelut di area pertahanan Gibraltar berhasil dimanfaatkan Berghuis. Sepakan kaki kirinya tak mampu dibendung Coleing. Skor 0-1 bertahan hingga babak pertama.
Pada babak kedua, Belanda tampil lebih percaya diri dan luwes. Terbukti, 6 gol berhasil mereka catatkan di papan skor. Masing-masing gol diciptakan, Steven Berghuis, L. de Jong, Depay, Wijnaldum, Van de Beek dan pemain muda Donyell Malen. Hasil 0-7 bertahan hingga peluit panjang dibunyikan wasit Joao Pedro Pinheiro.
Kemenangan yang diraih membuat pelatih Belanda Frank De Boer gembira. Ia mengungkapkan kesulitan dan bahkan sempat membuatnya lelah melihat pola permainan di babak pertama. "Awalnya sangat sulit, tapi akhir pertandingan membuat saya senang," Â kata pelatih berusia 50 tahun itu. Â
Hal senada disampaikan Kapten Timnas Belanda, Wijnaldum. Ia mengaku babak pertama membuat para pemain sempat frustasi. "Pada babak pertama kami sedikit marah karena kami kehilangan begitu banyak peluang. Tapi, kami menjaga kepercayaan diri kami dan terus melaju," tegas pemain Liverpol tersebut.
Tabir Gelap di Malam Hari
Kemenangan telak yang diraih Timnas Belanda atas Gibraltar harus dibayari mahal. Setelah sosok sentral di jantung pertahanan, Vigil Van Dijk dibekap cedera panjang, De-Oranje kembali kehilangan bek serba bisa, Daley Blind.
Pemain berusia 31 tahun itu mengalami insiden yang cukup mengerikan di menit-53. Blind terjatuh setelah berduel dengan Tjay De Barr di area kotak penalti. Ketika mendarat, kaki kiri mantan pemain Manchester United itu tampak tertekuk.
Akibat kejadian tersebut, pemain yang kini bermain untuk Ajax Amsterdam mendapat perawatan di tengah lapangan. Insiden tersebut tampaknya terjadi cukup parah bagi Blind. Ia harus ditandu keluar oleh tim medis dan digantikan Donyell Malen.
Pelatih Belanda Frank De Boer menegaskan bahwa Blind tidak mendapat perawatan di rumah sakit karena cedera serius yang dialami terjadi di pergelangan kaki, bukan di lutut. "Untung saja, bukan lututnya, tapi dia jatuh mengenai pergelangan kakinya dan saya pikir dia sekarang menderita karena itu. Sekarang saatnya menunggu apa yang tersisa. Dia pemain penting bagi kami," ungkap De Boer dikutip dari nos.nl. Â
Adapun pertandingan keempat digelar pada September 2021. Belanda akan bertamu ke kandang Norwegia. Turki menjamu Montenegro dan terakhir Latvia menjamu Gibraltar. Masing-masing negara, kecuali Gibraltar, sama-sama memiliki peluang untuk lolos mengikuti pagelaran Piala Dunia di Qatar.
Turki Imbang, Belanda Tersenyum
Pemuncak klasmen sementara grup G dalam kualifikasi Piala Dunia zona Eropa, Turki gagal menyapu bersih 3 pertandingan dengan kemenangan. Di pertandingan pembuka, anak asuh Senol Gunes berhasil mengalahkan Belanda dengan skor meyakinkan (2-4). Penampilan Ay-Yldzllar -- julukan Timnas Turki semakin moncer saat mengalahkan Norwegia (3-0).
Trend melanjutkan kemenangan di pertandingan ketiga jelas ingin diraih Turki. Bermain di kandang sendiri, Turki punya ambisi kuat untuk memenangkan pertandingan. Di atas kertas, pemain-pemain Turki lebih diunggulkan ketimbang Latvia. Namun, bola itu bundar.
Sempat unggul 3-1, Latvia mengubur mimpi Turki membawa pulang 3 poin. Roberts Uldrikis memperkecil ketertinggalan menjadi 3-2. Sebelas menit sebelum pertandingan berakhir, David Ikaunieks mencetak gol penyeimbang. Hingga peluit panjang dibunyikan, hasil tidak berubah.
Hasil seri yang diraih Turki mendapat respon dari pemain Belanda, Frankie de Jong. Usai menjalani pertandingan melawan Gibraltar, pemain Barcelona itu mengucapkan hal yang paling diingat dalam pertandingan malam itu adalah, hasil imbang Turki melawan Latvia. "Kami menang 7-0, Turki seri. Ini malam yang luar biasa," ucapnya dikutip dari nos.nl
Untuk sementara, Turki masih berada di puncak klasmen grup G dengan koleksi 7 poin. Posisi kedua dihuni Belanda yang mengemas 6 poin. Posisi ketiga Montenegro diikuti Norwegia di posisi empat. Selanjutnya, Latvia di peringkat lima sedangkan Gibraltar berada di dasar klasmen.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H