Mohon tunggu...
Wimpie Fernandez
Wimpie Fernandez Mohon Tunggu... Penulis - Tak harus kencang untuk berlari

Penulis lepas

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

"Keep Calm" di Bawah Asuhan Sang Playmaker

1 September 2020   15:26 Diperbarui: 1 September 2020   16:40 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

8 Agustus 2020, Andrea Pirlo ditunjuk sebagai pelatih anyar Juventus. Penunjukan Pirlo sebagai juru racik mengangetkan dunia sepak bola. Alasannya, Pirlo belum memiliki pengalaman melatih. Dia baru saja baru mengambil kursus kepelatihan di Coverciano tahun 2018.

Meski demikian, Direktur kegiatan kepelatihan di Coverciano Renzo Ulivieri -- tempat Pirlo mengambil kursus kepelatihan sekaligus tempat kursus pelatih ternama di Italia mengatakan, Pirlo mampu mengetahui apa yang tidak diketahui oleh pelatih lainnya. 

"Aku sangat yakin bahwa Pirlo adalah salah satu orang yang mempunyai pikiran paling mendalam tentang sepakbola," kata Ulivieri kepada Calciomercato dan dikutip laman Pandit Football.

Pro dan kontra ditunjuknya Pirlo sebagai pelatih Juventus adalah hal biasa. Namun Pirlo dipastikan membawa perubahan bagi klub berjuluk Si Nyonya Tua. Mantan pemain AC Milan itu diproyeksikan bakal membuat gebrakan anyar bagi klub berjuluk Si Nyonya Tua.

Gebrakan itu, tidak sekedar menyiapkan strategi anyar, melainkan juga membeli beberapa pemain yang mampu mendongkrak prestasi Juve utamanya meraih trofi Liga Champions.

Menurut saya, selama menjadi pemain, reputasi Pirlo tidak perlu diragukan. Kepribadiannya di lapangan hijau layak diacungi jempol. Hampir dipastikan, dia tak pernah bersitegang dengan para pemain. Bahkan, mantan pemain AC Milan Gennaro Gattuso yang terkenal beringas di lapangan bisa lumer di tangan Pirlo. Bahkan, terang-terangan dia mengakui bahwa Pirlo merupakan sahabat kentalnya.

Pirlo juga pandai menempatkan diri. Pribadinya yang luwes dinilai mampu memperbaiki suasana ruang ganti Juventus yang tampak kaku di era Sarri. Pasalnya, selain pengalaman, komunikasi juga tak kalah penting.

Selaras dengan mimik wajah serta gaya permainan di lapangan yang tenang, Pirlo tidak tergesa-gesa membeli pemain anyar, melainkan tenang. Ketenangan itu bisa dilihat dari pembelian pemain.

Sejak didapuk sebagai pelatih, ia baru membeli 1 pemain yakni Weston James EarlMc Kennie dari klub Jerman, Schalke 04. Pemain berkebangsaan Amerika Serikat itu akan menggantikan posisi Blaises Matuidi yang sudah terlebih dulu angkat kaki dari Allinz Arena.

Di samping itu, Pirlo berencana menjual beberapa pemain diantaranya, Alex Sandro, Sami Khedira, Federico Bernardeschi, Douglas Costa, Aaron Ramsey dan Gonsalo Higuain. Alasan Pirlo tidak ingin menggunakan jasa para pemain itu karena melihat peforma beberapa pemain tidak konsisten.

Faktor lainnya adalah usia. Pirlo membutuhkan pemain muda untuk kemudian dikombinasikan dengan beberapa pemain yang sudah memiliki kapasitas mumpuni seperti Ronaldo, Dybala, Rabiot maupun Artur Melo. Dengan demikian, ia bisa menerapkan formasi anyar bagi Juve di musim depan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun