Mohon tunggu...
Dominikus Waruwu
Dominikus Waruwu Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Saya suka menghabiskan waktu luang dengan membaca buku, menonton film, berolahraga, menulis dan belajar musik. Saya ingin membuat hari-hari saya terisi dengan berbagai aktivitas yang bermanfaat dan menyenangkan supaya hidup menjadi maksimal.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Bersyukur karena Diterima

4 Juni 2024   10:37 Diperbarui: 4 Juni 2024   10:44 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Inspirasi Kitab Suci: Matius 22:2-14

Para saudara yang dikasihi Tuhan, ditolak merupakan pengalaman menyakitkan dalam hidup. Apalagi kalau penolakan tersebut terjadi pada hal-hal besar. Misalnya, ketika melamar pekerjaan, pendidikan, pasangan hidup atau komunitas religius bagi mereka yang mau membaktikan diri secara khusus melalui tarekat tertentu. 

Sebagai makhluk sosial, ada masanya kita merasa sangat mencintai seseorang. Dari dalam diri kita muncul hasrat untuk menaruh harapan dan memberanikan diri melamarnya. Tetapi, kadang cinta yang tulus dan harapan besar untuk diterima tidak selalu berbalas dari pihak dia. Tidak tertutup kemungkinan kita ditolak. Setelah ditolak, kita bisa merasa terpuruk karena rasa kecewa, marah, malu dan seterusnya.

Dalam Injil Yesus mengisahkan bahwa ada seorang raja yang hendak mengadakan perjamuan nikah untuk anaknya. Dengan penuh sukacita, ia ingin merayakan pesta dan bersukacita bersama para sahabat. Dia mengirimkan kepada mereka surat undangan ke pesta. Tetapi reaksi atau tanggapan para undangan di luar dugaan. Dalam bayangan kita, orang yang mendapat undangan ke suatu pesta bersemangat menghadiri. Tetapi yang terjadi ialah dengan berbagai alasan, para sahabat justru menolak undangan tersebut. Semua yang diundang tidak mau datang.

Para saudara yang dikasihi Tuhan, pengalaman ditolak menyadarkan kita betapa besar nilainya diterima. Ketika undangan atau lamaran kita diterima, kita merasa senang. Tetapi, penerimaan mengandaikan adanya tanggungjawab dari kita untuk menggunakan kesempatan diterima tersebut secara bertanggung jawab.

Pada hari pertama mendapat pengumuman kita diterima di suatu lembaga pendidikan, ada kebahagiaan dan rasa syukur dalam diri kita. Tetapi karena berbagai hal, semangat kita perlahan memudar. Kita menjadi tidak semangat lagi untuk belajar. Berhadapan dengan situasi seperti ini, kita perlu membangkitkan rasa syukur dan semangat yang pernah hadir dalam diri kita sehingga kita berada pada posisi sekarang ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun