Mohon tunggu...
Unu D Bone
Unu D Bone Mohon Tunggu... Lainnya - Belajar Sama-Sama

Kadang suka jalan-jalan, kadang suka diam di rumah

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Dari Sebuah Cerita Pagi Hari Sampai Pendidikan Seksual Anak

1 Juli 2021   11:48 Diperbarui: 1 Juli 2021   11:58 336
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tentang kejadian kemarin. Tentang menu makan semalam. Tentang sinetron yang bikin emosi. Tentang tukang sayur langganan yang gantengnya di atas rata-rata. Tentang usaha menambah momongan lagi lantaran anaknya pingin punya adik. Tentang percintaan semalam. Iya. Serius, ini juga sering menjadi bahan obrolan.

Banyak kali percintaan menjadi topik yang menambah hangatnya pagi ibu-ibu ini. Beberapa kali saya menangkap topik ini dibahas. Nah, ini yang kadang mengherankan. 

Percintaan semalam bisa heboh dibicarakan di jalanan, tetapi pertanyaan anak gadisnya tentang kenapa kelaminnya beda dengan anak tetangganya yang cowok enggan dijawab. Lucu juga.

Ini intinya. Membicarakan tema seks dan seksualitas dengan anak? Tema ini masih sering dihindari oleh kebanyakan orang tua. bukan hanya orang tua, ternyata pembahasan mengenai seks juga dihindari oleh guru-guru di tingkat pendidikan dasar.

Banyak yang beranggapan bahwa bahasan seks adalah hal belum boleh diberikan untuk anak-anak. Gambaran tentang kenyataan ini mungkin yang menjadi inspirasi salah satu bagian dari cerita dalam film I Not Stupid Too.

Ada anggapan umum seakan membicarakan seks berpadanan dengan mengajari dan mengajak anak untuk melakukan hubungan seks. Padahal secara konseptual banyak orang dewasa yang paham bahwa seks berpengertian sangat luas.

Lalu bagaimana memulai pendidikan seksual bagi anak? Sebenarnya orang tua bisa memberikan pendidikan seks sesuai dengan tahapan perkembangan anak. 

Misalnya (ini bukan patokan baku) pada anak usia balita, orang tua bisa mengajarkannya tentang bagian-bagian tubuh termasuk organ kelamin anak dengan menyebutnya sesuai namanya. Katakanlah "penis" atau "vagina" untuk bagian itu. 

Mengganti nama alat kelamin dengan nama lain, secara sosial mungkin baik pada saat itu. Tetapi penggantian nama untuk bagian tubuh anak misalnya "burung" atau "bunga" malah membingungkan anak.

Pada anak usia sekolah awal (TK dan SD) anak dapat diberikan pengertian dasar tentang seks. Orang tua bisa memulainya dengan menjelaskan perihal manusia laki-laki dan perempuan diciptakan sebagai pasangan seperti halnya permainan puzzle (akan lebih menarik kalau sambil bermain puzzle). 

Anak-anak selalu penuh rasa ingin tahu. Bisa saja mereka bertanya dari mana bayi berasal. Hal ini bisa dijelaskan secara sederhana agar mudah ditangkap pikiran anak-anak, termasuk hal anak adalah buah dari cinta bapak dan ibu. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun