Mohon tunggu...
Dominica PutriKartika
Dominica PutriKartika Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Siswa kelas 12

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengapa Korupsi Menjadi Kebiasaan Turun Temurun di Indonesia?

16 November 2022   22:06 Diperbarui: 16 November 2022   22:06 492
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dikutip dari: transparencyfiji.org

Halo Sobat Hebat! Apa kabar sobat? Pada kesempatan kali ini kita akan membahas topik yang tidak pernah berhenti diperbincangkan, yaitu "korupsi". Lagi-lagi korupsi, topik ini sudah sering kali terdengar di telinga kita semua. Sebenarnya apa itu korupsi?

 Korupsi merupakan tindakan penyalahgunaan wewenang, penyalahgunaan uang, tindakan yang melawan hukum serta perilaku tidak jujur untuk kepentingan diri sendiri maupun kelompok. 

Sadar atau tidak korupsi sering kali identik dilakukan oleh mereka yang memiliki jabatan tinggi dalam suatu negara, tetapi kenyataan nya korupsi dilakukan oleh semua lapisan masyarakat. Bahkan di Indonesa kasus korupsi sudah menjadi hal yang lumrah dan menjadi permasalahan terbesar di Indonesia yang sudah ada sejak dahulu.

Sebenarnya, apa yang menyebabkam kasus korupsi terus menerus terjadi? Yupss... Salah satu penyebab nya karena sudah menjadi kebiasaan turun temurun dari dahulu yang telah tertanam sejak kita kecil. Primordialism ini yang akhirnya menjadi akar dari permasalahan korupsi. 

Mari kita kilas balik masa kecil kita, sejak kecil kita sudah terbiasa untuk menunda pekerjaan, sering bermalas-malasan, dan sering mengabaikan hal penting. Saat di bangku sekolah tanpa sadar kita sering terbiasa mengambil tempat duduk seseorang dalam kelas, mencontek, datang terlambat, dan sebagainya. 

Nah sobat, sadar atau tidak ternyata hal tersebut merupakan salah satu bentuk korupsi loh. Sikap yang diangap sepele dan wajar ternyata dapat memicu mental korupsi lhoo... Kebiasaan-kebiasaan sejak kecil yang terus menerus terjadi ini lah yang akhirnya menumpuk hingga kita beranjak dewasa. Oleh karena itu kebiasaan dan edukasi perlu diperhatikan dan dijaga sejak kita kecil. Korupsi seakan sudah menjadi hal biasa di Indonesia, baik kalangan muda maupun tua. 

Sobat Kompasiana korupsi tidak hanya terjadi di kota besar bahkan kota kecil juga banyak terjadi kasus korupsi, namun memang korupsi banyak terjadi pada kota-kota besar termasuk pemerintahan pusat. Mengapa korupsi sudah menjadi kebiasaan turun temurun? 

Masyarakat meyakini jika korupsi sudah menjadi bagian dari romantika kekuasaan sejak lama di Indonesia, bahkan sejak zaman VOC, korupsi pada zaman dahulu berbentuk upeti yang harus masyarakat bayar kepada pemimpin yang berkuasa. Pada zaman penjajahan dahulu korupsi mulai diperkenalkan oleh Belanda, mereka mengajarkan bagaimana mendapatkan uang yang banyak dengan cara menindas rakyat.

Korupsi di Indonesia sering kali mengalami pasang surut sejak masa kerajaan-kerajaan di Nusantara hingga Era Reformasi namun, hingga saat ini kasus korupsi tetap saja menjadi topik yang selalu hangat dibicarakan oleh masyarakat dan tidak kunjung berhenti. Coba bayangkan sudah berapa banyak kasus korupsi yang ada di Indonesia sejak dahulu hingga sekarang? Berapa banyak kerugian yang disebabkan oleh korupsi?

Sebenarnya apa alasan seseorang melakukan korupsi? Alasan seseorang melakukan korupsi bisa beragam salah satunya sifat tamak dalam diri. Selain itu faktor ekonomi dianggap sebagai penyebab utama marak nya kasus korupsi. 

Banyak dari mereka yang melakukan korupsi karena tingkat pendapatan atau gaji yang tidur tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan mereka. Korupsi banyak dilakukan karena ada nya tekanan, seperti kebutuhan mendesak, terjebak utang, dan sebagainya. Sehingga secara garis besar korupsi dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu :

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun