Mohon tunggu...
Dominica PutriKartika
Dominica PutriKartika Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Siswa kelas 12

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Hedonisme Jadi Penyebab Korupsi?

13 November 2022   12:10 Diperbarui: 13 November 2022   12:10 1660
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dikutip dari : https://www.akseleran.co.id/blog/hedonisme-adalah/

Sobat Kompasiana coba bayangkan jika ada 1000 orang yang melakukan tindakan ini atau 10.000 orang atau bahkan 100.000, apa yang akan terjadi pada negara kita.  Semakin banyak masyarakat yang melakukan tindakan korupsi dalam suatu negara ini lama kelamaan akan membuat "korupsi" menjadi tindakan yang lumrah di suatu negara. Sehingga akan banyak masyarakat yang akan terbiasa dengan tindakan ini. Ketika masyarakat permisif terhadap tindakan korupsi, maka semakin lama akan banyak individu yang melanggar norma antikorupsi dan melakukan korupsi sehingga akan semakin rendah rasa bersalah terhadap tindakan yang dilakukan nya. Berikut data peningkatan kasus korupsi setiap tahunnya. 

Dikutip dari : https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2022/04/19/tren-kerugian-negara-akibat-korupsi-meningkat-dalam-5-tahun-terakhir
Dikutip dari : https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2022/04/19/tren-kerugian-negara-akibat-korupsi-meningkat-dalam-5-tahun-terakhir

Korupsi sangat mematikan bagi suatu negara. Bukan hanya merugikan diri sendiri tetapi juga merugikan orang lain bahkan merugikan negara. Sobat Kompasiana coba bayangkan jika di negara kita tidak ada kasus korupsi, tentu negara kita akan jauh lebih tenang dan bahagia bukan?
Bukan menjadi rahasia umum bahwa korupsi memang sudah ada sejak zaman dahulu yang terus merembet hingga sekarang, bahkan banyak petinggi negara yang ikut terlibat dalam kasus korupsi. Namun, terkadang hukuman yang diberikan bagi tersangka korupsi kurang tegas sehingga masih banyak oknum yang melakukan korupsi dengan lebih hati-hati. Semakin maraknya kasus korupsi inilah yang sering memicu kemarahan masyarakat dan rasa tidak tenang dari masyarakat. Apabila seseorang sudah masuk ke dalam celah tersebut, maka akan sulit keluar karena sudah terjebak dan menjadi suatu kebiasaan. Berikut dampak dari kasus korupsi :

1. Yang kaya akan semakin kaya, dan yang miskin akan semakin miskin.
2. Melambatnya perkembangan perekonomian negara sehingga kesenjangan sosial semakin besar
3. Korupsi Meningkatkan Kemiskinan suatu negara
4. Menyengsarakan kehidupan rakyat.

Jangan hanya karena gengsi dan ingin tampil mewah akhirnya membutakan kita dan mengarahkan kita ke jalan yang merugikan banyak pihak. Apabila hal ini terus dibiarkan maka keadaan suatu negara akan mengalami kemunduran secara perlahan dan dapat berakibat kehancuran. Apakah hal ini masih bisa kita atasi?
Yuppss... tentu saja bisa. Kita bisa mulai mengatasi korupsi dari dalam diri sendiri. Berikut beberapa cara yang dapat kita terapkan dalam diri sendiri untuk mengatasi tindakan korupsi :

1. Memulai untuk menerapkan gaya hidup sederhana
2. Bersikap tanggung jawab, disiplin, dan tidak egois
3. Memaksimalkan nilai-nilai anti korupsi dalam diri sendiri
4. Melaporkan kepada pihak berwajib apabila mengetahui adanya kasus korupsi di sekitar kita.
5. Menanamkan kejujuran.

So, perlu di ingat ya sobat Kompasiana tidak perlu banyak gaya hanya demi tampil glamor. Sesuaikan saja dengan kebutuhan dengan kemampuan kita masing-masing. Dengan begitu hal ini akan menjadi langkah awal yang efektif untuk mencegah meningkatkan kasus korupsi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun