Mohon tunggu...
Dominica PutriKartika
Dominica PutriKartika Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Siswa kelas 12

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Hedonisme Jadi Penyebab Korupsi?

13 November 2022   12:10 Diperbarui: 13 November 2022   12:10 1660
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Halo Sobat Kompasiana, apa kabar?
Bagaimana nih setelah kalian membaca judul diatas?sudah tidak asing dong dengan kata "hedonisme" dan "korupsi" Kan. Tapi, sebenarnya apa sih hedonisme dan korupsi?

Secara garis besar hedonisme sering kali diartikan dengan hidup berfoya-foya yang berfokus mencari kesenangan dan kepuasan tanpa batas. Sedangkan korupsi adalah penyalahgunaan uang serta perilaku tidak jujur untuk kepentingan diri sendiri maupun kelompok.

Sebenarnya saat ini sudah banyak informasi berkaitan tindakan korupsi mulai dari berbagai kasus, upaya pencegahan, bahkan hukum yang diberikan bagi pelaku korupsi. Tapi mengapa masih banyak pelaku korupsi ya sobat saat ini? yuppss... tentu saja salah satu penyebab hal ini karena sifat hedonisme yang tidak pernah merasa cukup dari dalam diri sendiri. Sifat tamak dan hedonisme dari dalam diri ini lah yang menjadi pemicu meningkatkan kasus korupsi di Indonesia. 

Di zaman yang serba cepat saat ini menuntut kita untuk terus mengikuti perkembangan zaman, tetapi terkadang hal ini keliru untuk dipahami dan akhirnya berdampak negatif sehingga menjadikan seseorang ingin selalu tampil modern dengan memiliki banyak harta. Sobat Kompasiana sebenarnya apa saja ya penyebab ada nya sifat hedonisme?

1. Faktor lingkungan
Yupss...ternyata lingkungan berpengaruh besar loh terhadap kepribadian kita, apabila kita dikelilingi oleh lingkungan yang sederhana maka tanpa sadar kita akan tampil sederhana, tetapi apabila kita dikelilingi lingkungan yang serba mewah kita akan berusaha untuk tampil mewah. Jadi usahakan memilih lingkungan yang tepat ya sobat. Nah terkadang tuntutan ini yang akhirnya membuat sebagian orang menghalalkan segala cara untuk mendapatkan apa yang diinginkan salah satunya melakukan tindakan korupsi.

2. Gaya hidup
Sobat Kompasiana pasti memiliki sifat alamiah dalam diri masing-masing. Tetapi terkadang manusia sering kali merasa tidak puas, ingin selalu merasa lebih dan tidak dapat mengontrol dirinya, hal ini lah yang memicu sifat hedonisme dan dapat berakibat buruk untuk melakukan tindakan korupsi.

3. Faktor keluarga
Sobat Kompasiana tau tidak ternyata keluarga bisa menjadi penyebab korupsi, kok bisa ya?
Yuppss... jika seseorang sejak lahir selalu disajikan dengan fasilitas yang kemewahan, maka jika sudah dewasa hal ini dapat berpotensi terciptanya gaya hidup hedonisme dan tuntutan dari keluarga yang tinggi akhirnya membuat seseorang ingin selalu terlihat lebih dalam segala hal, dan tentu saja hal ini dapat berpotensi buruk untuk melakukan tindakan korupsi.

Wah sobat Kompasiana tanpa kita sadar ternyata banyak hal-hal disekitar kita yang berpengaruh terhadap pola gaya hidup kita, salah satunya hedonisme. Hedonisme sebenarnya tidak selalu berdampak buruk. Namun sayangnya dampak yang cenderung ditimbulkan dari sikap hedonisme ini berdampak negatif. Berikut beberapa dampak negatif dari sikap hedonisme :

1. Korupsi
Sobat Kompasiana tau tidak salah satu dampak negatif dari sikap hedonisme adalah kebiasaan korupsi. Bukan hanya korupsi uang, tetapi juga korupsi waktu, korupsi pekerjaan, serta lain sebagainya. Mereka yang sudah terjebak dalam pola hidup konsumtif tidak sungkan untuk melakukan korupsi demi memenuhi keinginan nya dan kesenangan hidupnya.

2. Menjadi pribadi konsumtif
Seseorang yang sudah terjebak dalam pola hidup hedonisme akan sering menghabiskan uang nya untuk membeli barang-barang yang sebenarnya tidak dibutuhkan, hal tersebut dilakukan hanya untuk kesenangan dan kepuasan sementara yang tidak ada habisnya.

3. Menjadi pribadi yang Pemalas
Seseorang  yang sudah terjebak dalam hedonisme akan cenderung menjadi seorang yang kurang menghargai waktu dan lebih memilih menghabiskan waktu nya untuk membeli barang-barang keinginan nya, dengan kata lain mereka yang terjebak dalam hedonisme menjadi seseorang yang pemalas dan tidak menghargai waktu.

Sebenarnya apa ada hubungan korupsi dengan sikap hedonisme? jelas ada dong!. Sobat Kompasiana sadar atau tidak saat ini korupsi semakin banyak dan sudah menjadi hal yang lumrah di masyarakat serta mengakar di negara ini. Bahkan korupsi bukan hanya dilakukan oleh tingkat atas bahkan tingkat bawah juga melakukan.  Mengapa hedonisme menjadi salah satu penyebab korupsi ya? Hal ini disebabkan karena faktor internal dan eksternal dari dalam diri dan lingkungan, dorongan dari sekitar dan rasa gengsi ini lah yang terkadang memacu kita untuk berputar otak untuk mendapatkan segalanya hingga akhirnya korupsi menjadi jalan nya. Melihat situasi sekitar kita saat ini sudah semakin jelas kesenjangan sosial, sebagai contoh seseorang  yang berpakaian mewah akan cenderung lebih dihargai  dari pada mereka yang berpakaian sederhana, seseorang yang memiliki mobil akan dinilai lebih mulia dari pada mereka yang memiliki sepeda motor, seseorang yang memakai perhiasan akan dinilai lebih bahagia dari pada mereka yang tidak menggunakan apa-apa. Sehingga tanpa sadar standar kehidupan bahagia seseorang akhirnya terbentuk. Secara keseluruhan seseorang yang memiliki banyak uang akan lebih dihargai dan mulia.
Karena hal ini lah banyak orang berlomba-lomba untuk bisa selalu tampil mewah sehingga nilai dan pola pikir dalam masyarakat mulai bergeser. Terkadang mereka sadar akan pola hidup yang berfoya-foya tetapi, tidak jarang yang berasumsi "hidup ini kan hanya sekali, mengapa harus susah?"
Persepsi ini yang akhirnya memaksa mereka untuk membiayai gaya hidup hedonisme, apabila mereka yang tidak memiliki sumber daya yang cukup, mereka akan mencari jalan pintas yang dianggap cepat dan pantas bagi mereka yaitu dengan melakukan tindakan korupsi, mereka mengambil hak orang lain yang bukan menjadi haknya. Awalnya mereka akan merasa bersalah saat melakukan tindakan korupsi, namun karena telah dibutakan oleh harta duniawi dan tuntutan hidup gemerlap ini lah yang akhirnya membuat mereka merasa tidak bersalah dan akhirnya menjadi sebuah kebiasaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun