Halo Sahabat Kompasiana! Apa kabar sobat?
Apa yang terlintas di pikiran anda setelah kalian membaca judul di atas? Dari judul di atas apa yang kalian pikirkan tentang "Korupsi" dan "Minimalis"? Cukup menarik bukan untuk dibahas. Sekarang mari kita ulas topik ini sobat! Sebelum kita melangkah lebih jauh, tau kah kamu apa itu korupsi dan minimalis?.
Korupsi adalah penyalahgunaan milik orang lain atau negara untuk keuntungan diri sendiri atau kelompok tertentu. Sedangkan minimalis menggunakan serta menerapkan unsur-unsur sederhana.
Nah sekarang apakah kalian tau ungkapan "Less is more" ? Bagi sobat Kompasiana yang belum tau "Less is more" memiliki makna kesederhanaan dan kecukupan. Ungkapan tersebut sangat cocok untuk diterapkan pada topik ini, kenapa ya? nah sebagai contoh,  jika kamu  semakin banyak memiliki barang maka, akan semakin banyak waktu, dan uang yang akan terbuang. Kenapa bisa begitu ya? karena jika anda memiliki banyak barang anda akan berupaya untuk menjaga barang tersebut, hal ini berarti anda harus siap untuk kehilangan waktu anda dan anda akan memerlukan uang untuk melakukan perawatan terhadap barang anda, hal ini berarti anda juga harus siap kehilangan uang anda. Tetapi coba anda bayangkan jika anda memiliki lebih sedikit barang, tentu anda akan lebih menghemat tenaga dan uang yang anda miliki. Benar bukan sobat?Â
Sahabat Kompasiana di era saat ini yang serba modern banyak dari kita yang beranggapan untuk dapat merasakan kebahagiaan dari sekitar kita perlu memiliki banyak uang bahkan terkadang hanya karna ingin terlihat "modern" kita sering kali membeli barang yang sebenarnya tidak kita butuhkan dalam kehidupan sehari-hari. Apakah anda juga termasuk?
Dari kesalahan persepsi ini dapat menimbulkan rasa tidak puas dan merasa tidak pernah cukup atas apa yang dimiliki sehingga secara manusiawi akan terus berusaha untuk memenuhi keinginan yang lainnya. Hal ini menjadi salah satu penyebab meningkatkan kasus korupsi di Indonesia. Coba bayangkan jika hal ini terus terjadi, tentu saja akan semakin banyak manusia yang bersifat konsumtif. Kita bisa mengatasi hal tersebut  dengan menerapkan hidup minimalis. Selain itu apabila kita menerapkan hidup sederhana, sobat Kompasiana juga dapat terhindar dari tindakan kejahatan seperi pencurian, dan korupsi. Kok bisa ya? ya, tentu saja karena kasus korupsi disebabkan ada nya sifat hedonisme. Apa sih itu sifat hedonisme?
Sifat hedonisme merupakan sifat gaya hidup yang boros dengan menghamburkan uang serta hanya berfokus mencari kesenangan dan kepuasan semetara.Â
Adanya sifat Hedonisme ini tidak menutup kemungkinan untuk menghalalkan berbagai cara demi mendapatkan apa yang kita inginkan, salah satu nya tindakan korupsi. Kenapa bisa begitu ya sobat?
karena, dengan adanya sifat hedonisme berarti tidak tertanamnya sifat sederhana dalam diri sendiri. Bagi masyarakat terbiasa hidup penuh kemewahan akan selalu merasa kurang dengan apa yang mereka miliki, sehingga mereka dapat memilih jalan yang salah untuk dapat memenuhi keinginan mereka. Berikut bahaya dari sikap hedonisme :
1. Menjadi pribadi konsumtif
2. Memicu kejahatan, seperti korupsi
3. Tidak memeiliki dana darurat
4. Dapat memicu utang
5. Selalu merasa kurang atas apa yang dimiliki
Nah sobat Kompasiana, seperti yang diungkapkan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin.
"Ketidakmampuan mengendalikan keinginan dipengaruhi oleh faktor gaya hidup dan lingkungan"
Maksudnya bagaimana ya? lingkungan sekitar dan kepribadian diri kita akan berpengaruh terhadap gaya hidup kita sendiri.Â
Sobat Kompasiana perlu diingat bahwa korupsi tidak hanya dilakukan oleh mereka yang berpangkat bahkan dapat dilakukan oleh anak muda. Korupsi bukan hanya hal-hal besar, bahkan hal sederhana ternyata bisa menjadi bagian dari korupsi. Waduh berbahaya sekali ya. Sebagai contoh yang jarang disadari banyak anak-anak yang sering melakukan korupsi terhadap waktu, dan banyak anak yang untuk memenuhi keinginan nya dengan sadar melakukan korupsi. Tau tidak sobat, apa yang menyebabkan hal ini dapat terjadi? yuppss... benar karena saat ini semakin banyak tuntutan dan gaya hidup yang beragam. Hal ini menuntut kita untuk semakin berhati-hati dalam mengambil tindakan. Sobat Kompasiana tetap berhati-hati ya dalam bertindak, jangan sampai hanya karena gengsi dan ingin mengikuti perkembangan zaman mengantarkan kita kepada tindakan korupsi yang merugikan diri sendiri dan sekitar.Â
Memang ada hubungan antara hidup minimalis dengan upaya mencegah korupsi?
Eitss...jelas ada dong, dengan menerapkan pola hidup minimalis akan mengajarkan kita untuk tidak terjebak dalam kemewahan dan keserakahan. Ingat hidup minimalis bukan berarti tidak mau membeli barang melainkan membeli barang sesuai keperluan. Sobat Kompasiana ini ada kutipan menarik terkait hidup minimalis dan korupsi.
"Lebih baik memiliki sedikit barang tetapi dengan barang berkualitas tinggi dan dijauhkan dari tindakan kejahatan korupsi".
Ketika kita memilih untuk menerapkan hidup minimalis tentu saja kita akan memikirkan mengenai pengeluaran kita dan selektif dalam mengambil keputusan. Selain menjauhkan kita dari tindakan korupsi, hidup minimalis juga memiliki manfaat yaitu dapat mengarahkan kita untuk dapat lebih banyak menyisihkan uang kita.
Sobat Kompasiana berikut beberapa manfaat apabila kita menerapkan hidup minimalis :
1. Menghemat waktu, tenaga, dan uang
2. Lebih hemat
3. Hidup lebih bersyukur dan menghargai apa yang dimiliki
4. Menjauhkan diri dari tindakan kejahatan seperti korupsi
5. Hidup menjadi lebih tenang
Wahh ternyata banyak ya manfaat dari hidup sederhana. Ayo mulailah menerapkan hidup minimalis dari hal-hal sederhana, seperti memaksimalkan barang yang kita miliki dan berfikir sebelum membeli barang. Berikut tips awal untuk menerapkan hidup minimalis untuk mencegah prilaku korupsi yaitu :
1. Membeli barang sesuai kebutuhan bukan keinginan
2. Mengubah mindset untuk menerapkan hidup minimalis
3. Merawat barang yang sudah dimiliki
4. Menentukan skala prioritas kebutuhan
5. Mengatur pengeluaran uang.
Dalam buku "Seni Hidup Minimalis" ada kutipan menarik
"Gaya hidup yang sederhana bisa berdampak positif pada Bumi, penghuninya, dan generasi yang akan mendatang, dampak penting yang akan mendorong kita untuk mengurangi hidup konsumsi dan hidup tanpa beban di muka bumi".
Hidup minimalis merupakan pilihan menarik yang dapat mulai diterapkan sejak dini untuk mencegah semakin marak nya kasus korupsi di Indonesia.