Mohon tunggu...
Dominica Nursanti
Dominica Nursanti Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Dogs lover. Peace maker.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Profesi Ganda Rustamaji

2 Oktober 2010   01:42 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:47 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rustamaji alias Kacong meninggalkan Madura, kampung halamannya, dengan bekal kemampuan menari dan bermain musik. Ia menuju ke ibukota, Jakarta, dengan asa mendapatkan pekerjaan disana. Namun, apa mau dikata, pekerjaan sesuai dengan kemampuannya tidak bisa ia dapatkan.

Tidak kurang dari 12 tahun sudah Kacong menjadi pemulung dan tukang parkir di daerah Bulungan, Jakarta Selatan. Ia harus mendapatkan uang halal untuk menghidupi istri dan kedua anaknya yang tinggal di kampung halaman.

Sementara menjalani kedua profesi tersebut, Kacong terus memiliki hasrat untuk berkesenian. Bakat seni yang ia bina sejak kecil tidak bisa dilupakan begitu saja. Berdoa dan berusaha, jalan menuju dunia itu pun mulai terbuka. Bersama teman-temannya Kacong membentuk dua kelompok musik etnik, salah satunya bernama Oea Eno and Friends. Tak disangka tabungan uang hasil parkir dan memulungnya dapat digunakan untuk membeli alat musik tradisional. God never sleeps, indeed.

Tak hanya itu saja, kecintaan Kacong menari juga mendapatkan jalan. Ia mulai mengajar tari tradisional di beberapa perusahaan secara lepas. Dan senyumnya makin lebar mengembang ketika ia berkesempatan mengajar tari tradisional pada murid-murid asing di salah satu sekolah Internasional di Jakarta. Kenangan masa SMP ketika ia mengajar kesenian di kelasnya sendiri membayang.

**

Kacong datang dengan seragam tugasnya sebagai tukang parkir dalam acara Kick Andy tadi malam, Jumat 1 Oktober 2010. Sedikit rasa canggung nampak ketika ia menjawab pertanyaan-pertanyaan dari bang Andy. Ya, hanya rasa canggung, bukan malu. Ia tidak pernah merasa malu menjadi guru tari di sebuah sekolah Internasional sekaligus pemulung dan tukang parkir. "Satu pesan ibu saya, jangan mencuri." katanya dengan mantap.

Ditengah carut marut karakter manusia Indonesia saat ini, ada seorang Rustamaji alias Kacong yang dengan gagah berani mengejar lentera jiwanya. Menjadi manusia Indonesia yang kaya. Saya yakin ada banyak yang serupa di luar sana.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun