Malala dan para perempuan di negaranya bisa jadi tidaklah seberuntung kita. Terutama soal kesempatan memperoleh pendidikan setinggi-tingginya. Tapi, mereka keras kepala. Apa pun resikonya, mereka ingin jadi pintar, agar tak mudah dibodohi.
"Mari kita mengambil buku dan pena kita, mereka adalah senjata yang paling ampuh. Satu anak, satu guru, satu buku dan satu pena bisa mengubah dunia...," kata Malala.
Ambillah buku. Bacalah. Bacalah sebanyak-banyaknya buku, maka niscaya pengetahuan kita akan bertumbuh subur, seperti pohon rindang dengan buah manis bergelantungan. Ia meneduhkan dan memberi manfaat banyak orang.
Ambilah pena. Menulislah. Tak masalah jika tulisan kita buruk, sebab menulis seperti mengasah pedang. Semakin lama pedang diasah, ia akan semakin tajam. Demikian pula dengan tulisan.
Jadi, tunggu apa lagi?!