Kita semua sudah mengalami dengan jelas fase perkembangan pendidikan indonesia, diera penjajahan pendidikan kita diarahkan pada usaha merai kemerdekaan dari bangsa penjajah, semangat itu yang kemudian tertanam dalam benak setiap anak bahwa bangsa indonesia harus merdeka dengan selamat dan sentosa.
Ketika indonesia sudah merdeka, programnya adalah menuntaskan Revolusi serta, bagaimana pendidikan itu alat untuk menyelamatkan bangsa indonesia secara utuh, bangsa indonesia pada tahapan awal mengisi kemerdekaan, dengan segenap kekuatan.
Dierah Orde baru pendidikan diliberalisasi, pendidikan diarahkan pada pemenuhan kepentingan Resim yang berkuasa, terutama untuk menanam doktrin kekejamana PKI dengan Filmnya, kemudian juga mengaburkan sejara bangsa indonesia, termasuk program yang dikenal Desokarnolisasi, atau upaya pemusnahan ajaran Bung Karno dari sejarah bangsa indonesia.
Dierah Revormasi pendidikan bukan hanya diliberalisasi tetapi juga aburadul, mulai dari kurukulum yang tidak jelas, serta tujuan pendidikan yang tidak jelas, pendidikan hanya dijadikan komuditas untuk diperas oleh banyak individu, sekolah-sekolah swasta dikerahkan untuk mengejar siswa, maupun mahasiswa sebagai sumber uang, tidak perlu anda menjadi pintar.
Mas Nadiem sebagai Mentri sangat paham bahwa sejarah pendidikan adalah senjara pembebasan dari belenggu penjajah, itulah sebabnya bebaskan anak-anak itu dari penjajah yang namanya miskin, diskriminsi dan lain sebagainya yang itu semu tidak menghormati kemanusian sebagai obyek dari pada pembangun pendidikan yang dicanangkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H