Covid-19 membawa dampak buruk di sektor manapun termasuk Dunia sepak bola, banyak klub menghadapi krisis dengan cara memotong gaji pemain akibat covid-19, terhentinya kompetisi membuat pemasukan klub hilang dari sponsor, penjualan tiket, hingga penjualan jersey. Sebut saja tim-tim besar seperti Real Madrid, Barcelona, hingga Mancester United, dll menerapkan kebijakan pemotongan gaji pemain dan karyawa.
Banyak Club Sepak Bola kecil di kemudian hari yang akan bangkrut, tidak salah lagi penyebabnya, banyak perusahan yang bangkrut akibat Covid-19, perusahan-perusahan tersebut akan menarik diri dari menjadi sponsor tim sepak bola, di sisi lain kebiasaan masyarakat untuk Stay at home itu akan memberikan dampak signifikan pada pengurangan penjualan tiket nonton langsung pertandingan sepak bola.
Dalam pandanganku sebagai seorang yang mencintai sepak bola, harga para pemain beberapa musim kedepan akan mengalami penurunan, Club-club akan berkompromi soal harga pemain hingga kondisi menjadi stabil akibat Virus Corona.
Club-Club sepak bola kedepan akan mengahadapi tantangan luar biasa selain masalah harga pemain yang bisa di kompromikan, juga harus ada Usaha dari Club agar stadion dan jersey tetap diminati masyarakat, karna kekhawatiran terbesar adalah kecintaan masyarakat terhadap sepak bola menurun akibat lama tidak menyaksikan sepak bola.
Hegemoni aplikasi online yang tidak bisa lagi di tawar, masyarakat sudah cinta dengan hiburan-hiburan di aplikasi dan sepak bola di anggap menjadi hiburan yang kuno oleh masyarakat akan sangat berbahaya kepada keberlangsungan sepak bola, sebab sepak bola tanpa suporter itu akan sangat merugikan Club, karna sponsor menarget suporter bola dalam hal pemasangan iklan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H