Mohon tunggu...
Domeniko Evan Redong
Domeniko Evan Redong Mohon Tunggu... Lainnya - Siswa

Suka dalam hal hal seni terutama menggambar, melukis, dan membuat kerajinan.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Berbagi Pengalaman Berharga Melalui Teks Rekon

24 April 2024   11:09 Diperbarui: 24 April 2024   11:12 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

   Teks rekon sering disebut cerita ulang merupakan teks yang menceritakan kembali pengalaman masa lalu seseorang. Tujuan teks rekon adalah menyampaikan informasi dan menghibur para pembaca. Teks cerita ulang terdiri atas tiga jenis, yaitu sebagai berikut.

a. Teks rekon pribadi

Teks rekon pribadi adalah cerita ulang yang isinya menceritakan kejadian masa lalu yang pernah dialami oleh penulisnya.

b. Teks rekon faktual (informasional)

Rekon faktual atau informasional adalah teks rekon yang isinya berisi kejadian faktual seperti teks berita yang memuat kisah heroik atau inspiratif (biasanya dalam bentuk biografi), eksperimen ilmiah, laporan polisi, dan lain-lain.

c. Teks rekon imajinatif Teks rekon imajinatif adalah teks rekon yang mengandung cerita imajinatif dengan lebih detail atau mendalam. Teks rekon tipe ini, biasanya diwujudkan dalam bentuk cerita fiksi, baik cerpen atau novel.

   Sesuai dengan namanya, teks cerita ulang, berarti di dalamnya mengandung ciri khas, yakni (1) bersifat faktual atau imajinatif, (2) menceritakan peristiwa masa lalu, dan (3) disusun secara kronologis. Dengan demikian, teks rekon pada dasarnya memiliki kesamaan dengan teks naratif lainnya. Ada beberapa unsur yang dominan dalam teks rekon, yakni:

a. Tema dan amanat,

b. Alur,

c. Penokohan,

d. Latar cerita ulang berupa waktu serta tempat kejadian, dan

e. Nilai dalam cerita.

   Strukturnya pun memiliki kesamaan dengan jenis teles naratif lainnya. Berikut adalah struktur teks rekon.

a. Orientasi (pengenalan), berisi informasi tentang siapa,di mana, dan kapan peristiwa atau kegiatan itu terjadi di masa lampau.

b. Peristiwa (insiden), yaitu rangkaian peristiwa yang terjadi dan biasanya disajikan berdasarkan ututan waktu (konologis).

c. Resolusi/reorientasi (opsional), berisi komentar pribadi penulis tentang peristiwa atau kejadian yang sedang diceritakan. Namun, pada bagian ini bisa juga berisi pengulangan pengenalan yang disajikan pada bagian orientasi. Pengulangan merangkum rangkaian peristiwa, kejadian, atau kegiatan yang diceritakan.

   Jika dilihat dari ciri kebahasaannya, teks rekon memiliki kekhasan kebahasaan yang tertuang dalam teks itu, yaitu sebagai berikut.

a. Menggunakan pronomina (kata ganti). Kata ganti yang sering digunakan dalam teks rekon berupa kata ganti orang, kata ganti pemilik, kata ganti penanya, kata ganti penunjuk, dan kata ganti tidak tentu.

b. Menggunakan verba (kata kerja). Kata kerja digunakan untuk menyatakan tindakan/ perbuatan yang dilakukan tokoh.

c. Menggunakan keterangan waktu lampau, yaitu waktu yang menyatakan sudah terjadi. Misalnya, pernah, sering, biasanya, pagi-pagi, malam-malam, sesudah, sebelum, kemarin, sejak, dari.

d. Menggunakan kata yang menunjukan tempat.

   Langkah-Langkah Menulis Teks Rekon:

1. Menenentukan topik yang akan ditulis dalam teks rekon. Topik yang baik adalah topik yang berkaitan dengan peristiwa luar biasa. Peristiwa luar biasa biasanya selalu diingat dan menarik untuk dibaca. Topik yang dipilih ini sebagai dasar bahan penceritaan.

2. Membuat kerangka sesuai struktur teks rekon yang terdiri atas tiga bagian, yaitu (a) orientasi, (b) kejadian, (c) reorientasi.

3. Mengidentifikasi data, fakta, dan informasi dari peristiwa tersebut untuk dimasukkan ke tiga tahapan di atas.

4. Rangkaikan informasi yang telah dikelompokkan dengan menggunakan ciri kebahasaan teks rekon.

   Teks rekon memiliki potensi untuk dikembangkan dalam Derbagai kehidupan, termasuk digunakan dalam dunia kerja. Teks rekon dapat digunakan untuk mengungkap kronologi sebuah kejadian. Dalam dunia, kejahatan pengungkapan kronologi amat penting, termasuk proses penggagalan atau penangkapan pelaku tindak kriminal.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun