Mohon tunggu...
Domeniko Evan Redong
Domeniko Evan Redong Mohon Tunggu... Lainnya - Siswa

Suka dalam hal hal seni terutama menggambar, melukis, dan membuat kerajinan.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Omongin Baik-baik Yuk?

23 Januari 2024   20:59 Diperbarui: 31 Januari 2024   09:54 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 “Nah, nanti yang cewek bisa baris memanjang ke samping di depan, terus yang cowok baris di belakang tapi ada di tengah-tengah cewek. Biar muka kalian nanti bisa keliatan.” Penjelasan Cece cukup jelas sehingga para penari dapat mengikuti instruksi nya dengan baik.

 Namun, dua murid yang cukup iseng yaitu Adi dan Dion, malah mempermainkan Cece.

 “Ini posisinya gimana sih, Ce???!? Gua kagak paham.” Dion bertanya sambil tertawa mengejek Cece.

 Cece yang sudah tau sifat iseng mereka hanya diam dan ikut tertawa juga.

 Latihan berlanjut selama satu jam tanpa henti. Adi pun akhirnya marah kepada Milla karena tak kunjung memberikan waktu istirahat.

 “Woy Jessi! Gue udah capek woy, udah mau pingsan aja rasanya. Ini serius belum istirahat juga? Kalo gua pingsan lo tanggung jawab yaa!!” Adi berteriak sambil bercanda.

 Jessi yang tidak menerima candaan itu memarahi Adi.

 “YAA SABAR DONGG???!!? Lo pikir gua juga kagak capek, HAHHH??!? Lo pikir kagak capek ngatur lo lo pada??!?” Jessi merasa tersinggung dengan omongan Adi dan memarahinya.

 Adi pun hanya bisa diam tanpa berkutik sedikitpun.

 Sementara itu dari kejauhan, Vian terlihat sedang memantau latihan dan melihat Jessi yang sedang memarahi Adi. Berbeda dengan Milla dan Jessi, Vian tidak mau mengatur jalannya latihan karena masih merasa tidak terima terpilih menjadi koordinator.

 “Sumpah ya??!? Masih gak ikhlas banget terpilih jadi koordinator, kayak??!? Kenapa harus gua gituloh, padahal masih banyak yang lebih baik dan lebih pantas ketimbang gua..” Vian terus merasa emosi karena dirinya yang ditunjuk menjadi koordinator, terus mengomel tanpa orang lain ketahui.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun