"Tidak sama sekali," jawab ibu pengrajin makanan ringan olahan ikan patin, memastikan bahwa ia sendiri yang memproduksi stik-stik yang kini berada di hadapan mereka berdua.
"Alhamdulillah. Saya berpesan agar bahan-bahan yang digunakan adalah bahan yang alami. Dan penggunaan micin untuk memproduksi cemilan-cemilan juga agar dikurangi," kata Pj Gubernur dengan mantap.
Saat ditanya oleh wartawan bagaimana melibatkan peran PKK dalam pemberdayaan kesejahteraan keluarga di Provinsi Jambi, Ibu Nunung menjawab: "Ada pesan khusus dari Ibu Ketum PKK, Ibu Tri Tito Karnavian. Beliau berpesan agar PKK menjadi garda terdepan untuk menurunkan dan menangani Stunting. Kebetulan Kabupaten Muaro ini adalah daerah dengan angka Stunting yang cukup rendah di Jambi."
"Saya sendiri telah memastikan bahwa anak-anak kecil di sini, setidaknya sampai umur 1000 hari, tidak akan mengalami kekurangan gizi. Bukan semata-mata karena penghasilan kampung ini yang bersumber dari Ikan, melainkan karena pola asuh anak dari keluarga yang memang cerdas. Anda bisa membayangkan bila Ayah dan Ibu dari anak-anak itu menjual ikan-ikan hasil tangkapan dan kemudian uangnya dibelikan mie instan? Dan itu terjadi di banyak daerah. Kekurangan gizi lah anak-anak kita itu," sambung Pj Gubernur Jambi.
Bagi Ibu Nunung, sapaan akrabnya, target Presiden Jokowi yang ingin menurunkan Stunting di angka 14 persen pada 2024 optimis dapat dicapai.
Kabupaten Muaro Jambi yang kini dikunjunginya berada pada angka 8,6 persen dan berdasar pada semua itu, Pj Gubernur optimis dapat bekerja keras menurunkan angka Stunting sebagaimana pesan yang diberikan, baik dari Ibu Ketum TP PKK Pusat Tri Tito Karnavian, maupun dari Presiden Joko Widodo.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H