Mohon tunggu...
Nurfahmi Budi Prasetyo
Nurfahmi Budi Prasetyo Mohon Tunggu... Jurnalis - Menulis kalau lagi mood

Penguber kuliner, tertarik politik & penggila bola

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Beda Pilihan Politik dengan Ibu, Saya Tetap Ta'dzim

20 Agustus 2018   22:59 Diperbarui: 22 Agustus 2018   13:25 518
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kalaupun ada pekerja asing, di Cina, TKI kita 80 ribu. Di kita pekerja Cinanya cuman 23 ribu. Yang eksodus justru pekerja kita di luar negeri.

Mendengar itu ibu saya hanya mesem. Dan mengalihkan pembicaraan yang lain. Saya pun tak ada kesal sedikitpun kepada ibu. Bagaimanapun, soal Pilpres hanya pilihan. Berbakti kepada orang tua tetap kewajiban.

Saya cuma heran, kenapa ibu saya bisa sebegitu bencinya dengan Jokowi dan PDI Perjuangan. Sedahsyat itu kah broadcast bergentayangan di grup2 WA? Hingga berhasil 'mencuci otak 'pembacanya, terutama kaum emak2 majelis ta'lim.

Kalau ibu, saya mafhum. Pengalaman masa kecilnya berhadapan dengan G30 S PKI membuat ada trauma hingga tua. Kakek saya sebagai Ketua Ansor Jatim saat itu di list pertama target untuk dibunuh PKI. Dan isu PKI di PDI Perjuangan hingga Jokowi keturunan PKI masih membekas. Dan membuatnya tidak berlaku adil sejak dalam pikiran.

Ya, tidak adil untuk melihat seabrek prestasi membanggakan Jokowi. Tidak fair untuk mengakui klarifikasi tudingam Jokowi PKI, PDI Perjuangan isinya antek PKI dan Jokowi pro asing-aseng.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun