Mohon tunggu...
Dolly Belta Hemawan
Dolly Belta Hemawan Mohon Tunggu... -

Mencari Teman

Selanjutnya

Tutup

Humor

Tuhan Menangis Melihat Sepak Bola Indonesia

10 Maret 2011   17:54 Diperbarui: 26 Juni 2015   07:54 273
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Malam tadi saya bermimpi....

Pada tanggal 9 Maret 2011 disuatu tempat , berkumpul seluruh ketua sepakbola dari Negara-negara yang berada di kawasan Asia tenggara. Mereka membahas berbagai permasalahan yang menyangkut  persepakbolaan dimasing-masing negara mereka. Mulai dari "A" sampai "Z", mulai "INI" sampai "ITU" dan lain sebagainya. Kemudian Setelah banyak yang dibicarakan, menghasilkanlah beberapa kesepakatan untuk memajukan persepakbolaan di Asia Tenggara, salah satunya adalah dengan menghadap langsung kepada """Tuhan""" dengan maksud untuk bertanya mengenai perkembangan sepakbola :

1.     Ketua Sepak Bola Negara Myanmar

Ø Ketua Sepak Bola Negara Myanmar : "Tuhan , berapa lama lagi sepakbola dinegara kami akan berkembang dan maju".

Ø Tuhan : "Negara kalian adalah Negara yang dipimpin kelompok militer secara diktator, belum mengakui demokrasi, belum menghargai hak-hak asasi manusia, maka sepakbola dinegara kalian baru akan berkembang dan maju dalam waktu 35 tahun lagi".

Ø Mendengar jawaban dari Tuhan tersebut, Ketua Sepak Bola Negara Myanmar menangis dan berlalu...

2.     Ketua Sepak Bola Negara Kamboja

Ø Ketua Sepak Bola Negara Kamboja : "Tuhan , berapa lama lagi sepakbola dinegara kami akan berkembang dan maju".

Ø Tuhan : "Sepakbola dinegara kalian baru akan berkembang dan maju dalam waktu 30 tahun lagi".

Ø Mendengar jawaban dari Tuhan tersebut, Ketua Sepak Bola Negara Kamboja menangis dan berlalu...

3.     Ketua Sepak Bola Negara Laos

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun