Mohon tunggu...
Dola Umrahcika
Dola Umrahcika Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobinya : membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perubahan di Era New Normal

2 Oktober 2022   09:53 Diperbarui: 2 Oktober 2022   10:09 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pandemi telah merubah banyak sektor dalam hidup, salah satunya di Indonesia.  Perubahan yang terjadi meliputi pemindahan proses kegiatan belajar mengajar baik dibangku sekolah, maupun perguruan tinggi tergantikan dengan daring. 

Kegiatan ekonomi tidak berjalan lancar khususnya untuk pedagang-pedagang kecil dimana akses orang-orang semakin menyempit, segala fasilitas ditutup bahkan jalanan jakarta yang biasanya macet menjadi cukup lenggang. Begitu juga sektor pariwisata, pekerjaan, dan fasilitas umum lainnya terdampak.

Mengutip dalam buku "Management of Change" mengatakan "Panta Hei" (bahasa Belanda: Alles Veranderl" - yang mengandung arti: segala sesuatu berubah). 

Dalam kutipan tersebut dapat diartikan bahwa segala sesuatu dapat berubah dan perubahan itu sendiri bukanlah atas kehendak masyarakat.  Melainkan perubahan adalah sesuatu yang tak dapat dihindarkan dan harus disikapi. Perubahan dalam konteks era new normal ini, segala sesuatu nya berubah namun bukan kembali seperti semula, melainkan perubahan baru yang mungkin tidak pernah di duga oleh masyarakat. 

Bahwa era ini tidak mengembalikan semuanya sama dengan sebelum pandemi. Perubahan ini bisa menyebabkan hal baik namun bisa juga mendatangkan hal yang buruk bagi masyarakat. Dengan demikian, apa yang disikapi oleh masyarakat perlu memahami terlebih dahulu hakikat dari perubahan era new normal ini.

Era new normal ini adalah sesuatu yang sangat diharapkan oleh masyarakat khususnya masyarakat indonesia yang telah mengalami pandemi cukup lama. Menurut Glass & Holyoak (1986), seorang individu memiliki masalah ketika ia menginginkan sesuatu yang tidak dapat diperoleh atau tidak tersedia dalam waktu dekat. 

Masalah ini tentunya sudah diperjelas dengan adanya pandemi yang berlangsung kurang lebih dua tahun. Dalam kurun waktu tersebut bukanlah sesuatu yang singkat dan membutuhkan waktu yang jauh hingga tiba di era new normal ini. 

Sehingga menyebabkan masyarakat lupa bahwa sejatinya pandemi belum benar-benar hilang. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa masyarakat menjadikan era new normal ini sebagai pelampiasan atas masalah yang tidak tersedia dalam waktu dekat tersebut.

Pada dasarnya, mahasiswa memiliki lima peran dalam masyarakat di antaranya ialah agent of change, iron stock, penjaga nilai, kekuatan moral, dan sebagai pengontrol dalam kehidupan sosial di masyarakat. Khususnya dalam agent of change diharapkan mahasiswa dapat menyalurkan aspirasinya sebagai agen perubahan.

Sederhananya mahasiswa mampu menyadarkan masyarakat yang belum sepenuhnya sadar dan mengerti perubahan di era new normal ini.

Akan tetapi kegiatan pendidikan, ekonomi, pariwisata memang perlu berjalan kembali karena jika terus berhenti secara tidak normal dalam jangka waktu yang lama mungkin akan menimbulkan sesuatu hal yang lebih buruk lagi. Maka dari itu, era new normal ini sangat perlu dimulai sejak kini namun dengan masyarakat harus tetap mematuhi aturan. 

Perlu adanya sosialisasi ke masyarakat langsung agar mereka dapat mengerti. Tetapi tidak dipungkiri seringkali adanya kelompok yang tidak taat pada peraturan terkesan menunjukan sifat yang egois. 

Dikarenakan pandemi ini tidak akan benar-benar selesai jika masih ada yang lalai. Selain itu, siapa aja bisa terjangkit oleh penyakit covid-19. Karena virus ini tidak pernah melihat status kita bagaimana, kita dari kalangan, apakah kita tua, ataupun muda bisa saja terjangkit.

Bahkan terhitung semenjak Kamis 28 Juli 2022 bertambah 6.353 kasus. Dilansir dari berita Sindonews, "Peningkatan terjadi perlahan tapi pasti, dari mulai 1.000 pada awal Juni, 2.000 pada bulan Juli dan dalam waktu satu bulan naik 3 kali lipat jadi 6.000, kasus aktif meningkat pula, sudah lama kita tidak punya kasus aktif sebanyak 46.000, terakhir terjadi pada April dan sekarang terulang,” kata Wiku, Jumat (29/7/2022). 

Oleh karena itu, masyarakat tetap dihimbau untuk tetap menjaga protokol kesehatan namun juga tidak perlu terlalu takut, karena jika terlalu paranoid akan menganggu kondisi psikis yang memengaruhi kesehatan seseorang.

Berdasarkan update terkini dari kompas.com data Sabtu (17/9/2022) pukul 12.00 WIB, ada 2.079 kasus positif dalam 24 jam terakhir. Hal ini merujuk pada data yang dibagikan Satuan Tugas (Satgas) Covid-19. Data tersebut juga bisa diakses publik melalui situs covid19.go.id. Penambahan kasus paling banyak berada di wilayah DKI Jakarta dengan 893 kasus baru. Kemudian, Jawa Barat dengan 375 kasus dan Jawa Timur dengan 188 kasus.

Maka dari itu, kebiasan mematuhi protokol kesehatan harus tetap dilakukan seperti mencuci tangan, menggunakan masker, menjaga jarak dan menghindari kerumunan yang tidak penting. Meskipun demikian, orang- orang yang pernah tercatat positif covid-19 pun masih memiliki peluang untuk sembuh. 

Menurut data yang sama menunjukkan ada penambahan kasus pasien sembuh. Dalam sehari, jumlahnya bertambah 2.681 orang. Dengan demikian, total kasus sembuh dari Covid-19 saat ini tercatat 6.221.389 orang. Jadi, tetap stay positive thinking, and stay healty.

Daftar Pustaka

Winardi. 2006. Manajemen Perubahan. Edisi II. Jakarta: Kencana

Glass,L,A & Holyoak,J,K. 1986. Cognition. Second Edition. Singapore: McGraw-Hill Book Co

Rojab, Bachtiar.2022.Kembali Melonjak, Covid-19 di Indonesia Bertambah 6.353 Kasus. Jakarta:sindonews.com

Chaterine, Rachel Narda.2022.UPDATE 17 September 2022: Bertambah 2.079, Kasus Covid-19 di Indonesia Capai 6.407.123. Jakarta:Kompas.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun