Deskripsi  teori George Alexander Kelly, George A. Kelly merupakan pencetus teori kontruk personal George Kelly. Dilahirkan di Perth, Kansas, Amerika pada 28 April 1967. Kelly menemupuh Pendidikan di Universitas Lowa (1931), Friends University, Universitas Edinburgh, Universitas Kansas, Park University dan meraih geelar sajan muda pada tahun 1926 dibidang fisika dan matematika dari park collage serta meraih gelar magister di bidang sosiologi dari universitas Kansas.Â
Uji klinis Kelly dimulai dari sekolah umum Kansas. Kelly menemukan bahwa banyaknya keluhan bukan hanya tentang siswa tetapi tentang gurunya. Yang membawa Kelly pada pandangan bahwa tidak ada kebenaran objektif dan absolut dalam sebuah fenomena yang muncul. Sebuah fenomena yang bermakna dalam kaitannya dengan cara individu menjelaskan atau memberi makna pada fenomena yang terjadi.
Teori kepribadian Kelly merupakan teori konstruk personal. System konstruk merupakan struktur kepribadian manusia. Konstuk merupakan konsep yang berisikan sebuah elemen pengetahuan untuk menginterpretasikan dunia. Sehingga jika ingin mengetahui kepribadian seseorang maka diperlukan pengetahuan tentang bagaimana ia menginterpretasikan dunianya.Â
Saran Kelly untuk mengetahui konstuk atau pemikiran seseorang yakni dengan ask him; he may tell you. Variasi kategori konstruk, antara lain : core, peripheral, permeable, impermeable, tight, loose, verbal, dan preverbal.Â
Perbedaan konstuk dapat menyebabkan kegagalan dalam berkomunikasi antar  kelompok. Keasadaran akan adanya kesamaan pada sistem konstruk dapat memberikan keuntungan pada komunikasi. Kelly membedakan antara dua tipe kondtruk yang berbeda yakni verbal, yang dapat diekspresikan dalam kata kata dan  preverval, yang digunakan meskipun orang tersebut tidak memilii kata kata untuk mengekpresikannya.
Dinamika kepribadian teori konstruk personal George A. Kelly menguraikan dalam bentuk 11 collaries yang dijadikan sebagai konsep dasar spesifik dalam mnejelaskan system konstruk, diantaranya yakni : 1) Construction corollary (konsekuensi konstruk), 2) Individuality Corollary (Konstruk Pribadi), 3) Organization corollary (Konstruk Pengorganisasian), 4) . Dichotomy corollary (Konstruk Dikotomi), 5) Choice corollary (Konstruk Pilihan), 6) Range corollary (Konstruk Ruang Lingkup), 7) Experience corollary (Konstruk Pengalaman), 8) Modulation corollary (Konstruk Modulasi), 9) Fragmentation corollary (Konstruk Fragmentasi), 10) ommonality corollary (Konstruk Komunalitas), 11) Sociality corollary (Konstruk Kemasyarakatan). Dalam psikopatologi, Kelly mendefinisikan bahwa psikopatologi merupakan fungsi system konstruk yang tidak sesuai atau terganggu. Psikopatologi juga sebuah gangguan dalam menggenakan system konstruk terhadap suatu kejadian tertentu yang terjadi. Diantaranya : Anxienty atau kecemasan, threat atau ancaman, aggression atau agresi, hostility atau permusuhan dan guilty atau rasa bersalah.
Proses pembentukan kepribadian teori konstruk personal Kelly, dalam pengalaman sehari hari individu mengobservasikan sebuah kejadian yang sesuai dengan kesamaan dan perbedaannya, sehingga perkembangan individu menjadi sebuah konstruk. Seseorang akan memilih sebuah tingkah laku atau perilaku tertentu, karena individu percaya bahwa apa yang telah dipilih merupakan kesempatan terbaik untuk mengantisipasi masa depan.Â
Kelly mengajukan model Circumspection Preemtion Control Cycle (CPC Cycle) . ia akan memulai untuk mengkonstruk lingkungannya dengan mempertimbangkan sejumlah konstruk yang berbeda tentang suatu kondisi yang dipersepsikan. Setelah itu seseorang akan  memilih kostruk yang sesuai dan relevan dengan konsisinya. Saat dipilihan terakhir pilihan dinilai tidak  konsistemn dengan system konstruknya maka akan diganti dengan konstruk baru, dan sebaliknya.
Implikasi teori Kelly terhadap bimbingan dan konseling, upaya diterapkannya teori kepribadian Kelly melalui bimbingan dan konseling merupakan sebuah progress bantuan terhadap konseli dalam mengembangkan interpretasinya terhadap dunia atau peristiwa yang terjadi. Dalam layanan bimbingan dan konseling atau psikoterapi, konseli dilatih untuk menjadi observer yang baik untuk interpretasinya sendiri.Â
Sehingga bimbingan dan konseling atau psikoterai mampu mengartikan bahwa suatu proses menrekontruksi sistem konstruk, antara lain: 1) Ganti beberapa konstruk yang ada, 2) Meningkatkan kontruk baru, 3) menjadikan beberapa konstruk lebih permeabel sementara yang lain kurang permeabel. Menurut Kelly terdapat 3 kondisi yang mendukung dalam membentuk kontruk baru atau upaya dalam merubah kepribadian seseorang, yakni : 1) Atmosphere of experimentation, 2) Provision of new elements, 3) validation data avaiable
Contoh kasus teori kepribadian konstruk personal Kelly, pada penelitian yang dilakukan oleh (Dwi Bramantyo & Wulandari, 2020) tentang pemahaman makna hijab vapers dalam menggunakan vape. Mereka para perempuan sering kali dianggap sebagai "cewek nakal" karena mengkonsumsi vape hingga rokok tembakau, namun saat mengkonsumsi rokok tembakau dianggapnya lebih boros dibandingkan mengkonsumsi vape. Saat dicap sebagai "cewek nakal" mereka merasakan frustasi dan berada pada titik berfikir "apa iya harus dibilang gini terus?".Â
Didukung oleh oleh pendapat Kelly, dalam teori personal kontruk yang mengemukakan bahwa interpretasi mengenai suatu pertitiwa yang terjadi mendorong seseorang untuk mengantisipasi dan memperkirakan apa yang  akan terjadi selanjutnya. Kelly menegaskan bahwa bukan hanya peristiwa yang akan terjadi tersebut akan memberikan penafisran mauoun esensi dari peristiwa tersebut.Â
Sehingga dalam kasus tersebut dapat diartikan bahwa peristiwa yang dimaksudkan oleh Kelly bukan hanya peristiwa, tetapi juga pemahamn tentang penafsiran seseorang terkait peristiwa yang terjadi. Pengalaman yang Apa pengalaman vapers kerudung juga bukan sesuatu yang muncul tanpa alasan.Â
Dalam proses memperkenalkan diri dalam rokok elektrik berjilbab, mereka mengalami banyak peristiwa sepanjang hidup mereka, di mana tentu saja setiap peristiwa yang mereka alami diberi pemahaman dan interpretasi mereka sendiri dan secara tidak langsung membentuk mereka dalam memahami sifat hidup mereka.
Referensi
Dwi Bramantyo, B., & Wulandari, C. (2020). Pemahaman Makna Hijab Vapers Dalam Menggunakan Vape. WACANA: Jurnal Ilmiah Ilmu Komunikasi, 19(2), 263.
Mulyadi, S., Lisa, W., Kusumastuti, A. N., & Zulkaida, A. (2016). Psikologi Kepribadian. Raja Grafindo Persada, Jakarta, Tahun. Jakarta: Gunadarma.
Schultz, D. P., & Schultz, S. E. (2016). Theories of personality. Cengage Learning.
Yustinus Semiun, O. F. M. (2021). Teori-Teori Kepribadian Humanistis. PT Kanisius.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H