Mereka juga lebih memilih untuk makan minum di tempat kuliner tersebut. Hal ini tentu harus menjadi perhatian selain mengosumsi makanan dan minuman dengan nilai kalori dan lemak yang tinggi.
Saat makan bersama-sama di restoran dengan ruangan tertutup, potensi untuk terjadi penularan sesama anggota keluarga dan di antara pengunjung juga harus menjadi perhatian.
Kita ketahui bahwa makanan dan minuman yang disediakan ini biasanya akan lebih banyak dan bervariasi. Umumnya makanan dan minuman tersebut tinggi lemak, manis dan asin. Berbagai minuman dengan nilai kalori yang tinggi biasanya menjadi teman makanan2 yang enak yang disajikan oleh restoran tersebut.Â
Tentunya bisa saja makanan-minuman ini juga dikonsumsi oleh seseorang yang sudah mempunyai penyakit kronik, penyakitnya dapat mengalami kekambuhan.Â
Pasien dengan penyakit kencing manis akan cenderung gula darahnya menjadi tidak terkontrol. Pasien dengan penyakit darah tinggi tekanan darahnya menjadi tidak terkontrol.
Pasien dengan hiperkolesterol atau asam urat tinggi maka keadaan kolesterol dan asam urat tingginya menjadi bertambah parah. Kalau pasien yang sudah obesitas sehabis liburan cenderung berat badannya akan bertambah melonjak. Sakit maag yang juga akan kambuh karena makan tidak teratur dan mengkonsumsi makanan yang berlemak, coklat dan keju berlebihan.
Penyakit akibat kecelakaan
Selama perjalanan baik pergi maupun pulang liburan maka potensi terjadi kecelakaan juga meningkat. Kelelahan, mengantuk atau kondisi kendaraan yang tidak optimal bisa menjadi faktor terjadi kecelakaan di jalan raya. Selain karena cuaca yang tidak menentu, kemungkinan terjadi naiknya air laut dan banjir bisa menimbulkan kecelakaan.
Pada akhirnya antisipasi terhadap berbagai penyakit pasca liburan termasuk tertular oleh infeksi covid-19 merupakan hal yang harus di antisipasi. Kita harus selalu ingat bahwa rangkaian liburan dengan berbagai aktifitas akan membawa dampak yang kurang baik bagi kesehatan.
Sehingga tentunya masyarakat yang memang melaksakan liburan keluar rumah harus waspada dan tetap melakukan upaya pencegahan terhadap penyakit Covid-19 dan penyakit seputar liburan lainnya .
Sehingga pada saat harus beraktifitas kembali pasca liburan tetap berada dalam keadaan sehat wal afiat.
Â
Ari Fahrial Syam
Praktisi klinis dan Akademisi