Mohon tunggu...
Dr.Ari F Syam
Dr.Ari F Syam Mohon Tunggu... Dosen - Akademisi, Praktisi Klinis,

-Staf Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI-RSCM (@DokterAri) -Ketua Umum PB Perhimpunan Endoskopi Gastrointestinal Indonesia (PEGI)

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Puluhan Jam di Tengah Kemacetan

5 Juli 2016   12:15 Diperbarui: 5 Juli 2016   22:26 802
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kemacetan pantura terparah dalam lima tahun terakhir pemudik jadi korban. 

Sekali lagi pemerintah saat ini tidak belajar dari pengalaman terdahulu dalam mengantisipasi libur lebaran dan berakibat menyusahkan rakyat dengan kemacetan total diberbagai tempat. Pantauan saya dalam dua hari ini melalui media elektronik isinya laporan kemacetan-kemacetan, di mana-mana khususnya jalur pantura terutama justru terjadi di jalan tol. 

Ada seorang pendengar menyampaikan bahwa dari Pamulang Tangerang - Tegal sudah 28 jam, keluhan disampaikan bahwa sudah dua malam berada di jalan dan belum sampai tujuan. Jarak tempuh 15 km sampai berjam-jam. Kondisi ini sudah pasti membuat para pemudik kecewa. Pembantu saya yang kebetulan juga sedang mudik ternyata belum sampai di kampung padahal berangkat dari Jakarta Minggu siang. 

Ada lagi pendengar yang melaporkan bahwa dari Bogor ke Purwokerto sudah 28 jam belum sampai. SPBU menjadi sumber kemacetan karena akibat kemacetan, para pemudik kehabisan BBM tetapi masalahnya sebagian SPBU juga kosong. Pertamina sepertinya juga tidak mengantisipasi kebutuhan konsumsi BBM yang tinggi akibat kemacetan total.

Para pemudik sudah pasti mengalami kelelahan. Karena mereka istirahat ala kadarnya dan makan dan minum apa adanya. Kondisi ini akan membuat daya tahan para pemudik akan menurun dan mereka akan terpapar dengan berbagai infeksi. Baik infeksi saluran pernafasan, infeksi pencernaan atau terkena infeksi demam berdarah. Stress yang terjadi akibat kemacetan juga memperburuk keadaan. 

Pemerintahan telah gagal mengantisipasi kemacetan yang terjadi sehingga rakyat jadi korban, harus ada evaluasi total mengenai kondisi macet terparah dalam lima tahun terakhir. Pemerintah telah gagal mengantisipasi kemacetan akibat mudik lebaran yang merupakan budaya tahunan sebagian masyarakat Indonesia. Selalu terjadi kemacetan dari tahun ketahun dan parahnya kondisi dari tahun ke tahun bukan semakin membaik tetapi malah semakin memburuk.

Arus balik harus menjadi perhatian para pejabat berwenang karena jika tidak diantisipasi arus balik akan lebih kurang sama parahnya dengan kondisi mudik karena masyarakat para pemudik mempunyai target yag sama Senin tanggal 11 Juli 2016 harus sudah mulai bekerja. Anjuran buat para pemudik jika sampai di tujuan segera istirahat cukup, untuk memulihkan kebugaran setelah berpuluh2 jam berada di kemacetan. 

Banyak mengosumsi buah-buahan serta cukup minum sampai 10 gelas perhari dan kalau perlu mengosumsi suplemen atau vitamin. Usahakan menghindari tempat rekreasi dimana akan berinteraksi dengan banyak orang yang berpotensi untuk tertular penyakit terutama penyakit infeksi saluran nafas atas. Untuk mengantisipasi kemacetan saat balik para pemudik sebaiknya meresechedule ulang akan mempercepat pulang atau memperlama pulang. Karena walau bagaimana mereka harus segera siap untuk kembali bekerja dalam kondisi sehat dan walafiat.

Salam sehat,
Dr.Ari F Syam
Praktisi klinis dan pengamat kesehatan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun