Mohon tunggu...
Dr.Ari F Syam
Dr.Ari F Syam Mohon Tunggu... Dosen - Akademisi, Praktisi Klinis,

-Staf Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI-RSCM (@DokterAri) -Ketua Umum PB Perhimpunan Endoskopi Gastrointestinal Indonesia (PEGI)

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Jangan Takut Makan Cabe Selama Ramadhan

5 Juni 2016   07:39 Diperbarui: 24 Mei 2018   14:38 698
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Banyak sekali anjuran sehat di tengah masyarakat seputar makanan dan minuman yang sebaiknya dikonsumsi selama puasa Ramadhan. Salah satu anjuran yang ada adalah untuk para penggemar cabe atau sambel mengurangi makan pedas saat sahur atau berbuka.

Sambel atau cabe memang sudah menjadi bahan makanan yang tidak terpisahkan buat sebagian masyarakat Indonesia. Di dalam praktik sehari-hari jika ada pasien yang karena kondisi sakitnya saya anjurkan untuk stop dulu makan yang pedas, ada saja yang menjawab, “Dok saya tidak bisa makan kalau tidak ada cabe”. Itulah faktanya bahwa memang cabe sudah menjadi syarat harus ada keberadaannya saat sebagian besar masyarakat kita makan. Terus terang saya pribadi juga termasuk kelompok masyarakat yang tidak bisa makan kalau tidak ada rasa pedasnya.

Menjelang Ramadhan pada berbagai kesempatan ada saja anjuran untuk mengurangi yang pedas-pedas terutama saat sahur, saya setuju untuk mengurangi tapi tidak perlu stop sama sekali. Karena sekali lagi rasa pedas dari cabe sudah menjadi suatu syarat untuk makanan yang akan kita konsumsi.

Cabe sendiri kaya akan zat gizi. Cabe mengandung serat, vitamin khususnya vitamin C, vitamin A, mineral dan antioksidan Selain itu cabe juga mengandung capsaisin. Capsaisin ini yang menyebabkan rasa pedas pada cabe tersebut. Manfaat capsaisin sendiri dapat meningkatkan nafsu makan, merangsang buang air besar, serta karena bersifat analgetik juga membantu mengurangi sakit kepala. Cabe juga bisa meningkatkan metabolisme tubuh sehingga proses pembakaran kalori lebih baik.

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi
Apakah cabe boleh dikonsumsi pada saat sahur dan berbuka?
Secara umum kalau memang kita tidak punya masalah dengan pencernaan,cabe ini bisa dikonsumsi tetapi tetap tidak boleh berlebihan. Cabe justru akan membantu buang air besar yang kadang-kadang sulit saat kita berpuasa karena aktivitas gerak dan minum yang relatif kurang, cabe dapat membantu melancarkan buang air besar. Selain itu komponen cabe yang banyak mengandung vitamin dan mineral juga sangat dibutuhkan saat kita berpuasa.

Pada awal-awal puasa memang masa-masa berat buat kita saat menjalani puasa Ramadhan. Harus bangun dini hari, kurang tidur dan tetap beraktivitas. Rasa pegal dan linu akan muncul di awal-awal perubahan pola tidur dan aktivitas sehari-hari kita. Kadang kala rasa pegal dan sakit kepala yang timbul juga akan berkurang setelah kita mengonsumsi cabe. Karena memang capsaicin yang ada di dalam kandungan cabe dapat bekerja sebagai analgetik. 

Kadang kala kita mendengar dalam perbincangan sehari-hari, seseorang yang sedang sakit kepala merasa lebih nyaman setelah makan yang pedas-pedas. Tapi tentu konsumsi cabe tidak boleh berlebihan dan tidak bisa dikonsumsi kalau pencernaan kita sedang bermasalah.

Konsumsi cabe yang berlebihan tentu akan mencetuskan kambuhnya sakit maag. Pada sebagian orang akan merangsang diare. Pada pasien yang memang mempunyai penyakit ambeien, konsumsi cabe akan menimbulkan sensasi panas pada dubur bahkan bisa merangsang terjadinya perdarahan. Cabe merupakan suplemen favorit bagi sebagian masyarakat kita dan juga mempunyai banyak manfaat untuk kesehatan tetapi juga harus hati-hati dikonsumsi pada pasien dengan gangguan pencernaan.

Salam sehat,

Dr. Ari F Syam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun