[caption caption="Gambaran Kolonoskopi Tumor Rektum"][/caption]
Hari ini merupakan hari kanker dunia. Hari ini kita memang diingatkan bahwa salah satu penyakit yang menyebabkan angka kesakitan dan kematian yang tinggi ditengah masyarakat adalah penyakit kanker. Selain penyakit jantung dan pembuluh darah, penyakit kanker merupakan salah satu penyebab kematian utama. Saat ini memang BPJS menanggung pembiayaan untuk pengobatan kanker dan pengobatan kanker merupakan salah satu pembiayaan terbesar yang menghabiskan dana BPJS. Bahkan untuk iklan ditelevisi BPJS menghadirkan salah satu survivor kanker yang kebetulan seorang artis.
Kasus kanker yang saya temukan setiap waktu  mengingatkan saya untuk selalu  mengingatkan masyarakat bahwa penyakit ini bisa dicegah dan semakin dini diobati kualitas hidup penderita bisa lebih baik. Pada satu waktu di hari tindakan,  saya mendapatkan seseorang pasien seorang laki-laki berumur 30an, datang dengan susah buang air besar yang makin parah  dalam 2 bulan terakhir , mengalami penurunan berat badan dan terakhir mengalami perdarahan usus ternyata hasil endoskopi ditemukan tumor di rektum  yang mencurigai keganasan.
Ternyata setelah saya wawancara lebih lanjut pasien tersebut tidak suka makan sayur dan buah sejak kecil dan senang mengonsumsi daging merah seperti kambing dan sapi. Pada hari yang sama saya melakukan endoskopi pada pasien seorang laki-laki berumur belasan tahun yang mengalami susah air besar kronis (konstipasi kronis) dan kebetulan usus besarnya masih normal tapi sudah ditemukan adanya ambeien.
Sekali lagi pasien muda ini juga tidak suka sayur. Mudah2an setelah peneropongan pasien ini segera merubah dietnya untuk meningkatkan konsumsi serat. Tentu saya tidak berharap terjadi sesuatu pada pasien muda ini  setelah 15 tahun mendatang jika tetap tidak mau makan buah dan sayur2an.
Kanker usus besar sendiri memang dihubungkan dengan rendahnya konsumsi serat dan tingginya konsumsi daging. Sehingga sebenarnya penyakit ini bisa dicegah. Salah satu artikel yang mempublikasi seputar peran serat muncul pada JAMA Â Internal Medicine salah satu jurnal ternama dari Amerika pada awal Maret 2015. Artikel ini juga pernah saya sampaikan pada tulisan saya terdahulu.
Penelitian  tersebut merupakan bagian dari penelitian The Adventist Health Study 2 (AHS-2), suatu penelitian besar dilakukan pada penduduk Amerika yang dilakukan secara kohort atau populasi diikuti untuk waktu tertentu. Penelitian ini melibatkan hampir 80.000 orang dewasa.Â
Selanjutnya pada  populasi tersebut  dilakukan follow up selama 7 tahun. Dalam perjalanan 7 tahun tersebut ternyata para peneliti mencatat dari 80.000 kasus tersebut terjadi 490 kasus dengan kanker kolorektal artinya ditemukan 8-9 kasus kanker kolorektal/tahun dari 10.000 penduduk. Evaluasi lebih lanjut dari kelompok diet vegetarian tersebut ternyata penurunan jumlah kasus kanker usus besar yang paling signifikan pada kelompok populasi yang tidak mengonsumsi daging merah tapi masih mengonsumsi daging putih (ikan atau ayam).
Hal ini membuktikan bahwa diet tinggi serat dapat mencegah terjadinya kanker kolorektal terutama pada kelompok yang tidak mengosumsi daging merah tapi masih mengosumsi daging putih seperti ikan atau ayam. Jika memang tidak memungkinkan untuk tidak mengonsumsi daging, yang penting adalah tetap menkonsumsi buah dan sayur-sayuran sepanjang hari dengan mengikuti anjuran 5 servings konsumsi sayur dan buah.
Salam sehat,
Dr.Ari F Syam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H