Mohon tunggu...
Dr.Ari F Syam
Dr.Ari F Syam Mohon Tunggu... Dosen - Akademisi, Praktisi Klinis,

-Staf Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI-RSCM (@DokterAri) -Ketua Umum PB Perhimpunan Endoskopi Gastrointestinal Indonesia (PEGI)

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Suara Seorang Dokter di Hari Bencana

14 Januari 2016   17:02 Diperbarui: 14 Januari 2016   18:30 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ilustrasi - ketakutan (Shutterstock)

Beberapa jam setelah bom di Jalan Thamrin, Jakarta aman, masyarakat sekitar kejadian tetap tenang, tidak ada aktivitas militer sekitar lokasi, percayakan kepada aparat polisi bahwa mereka sedang bekerja keras mencari pelaku pembuat teror.

Dunia wajib kaget atas pengeboman ini, tetapi jangan lebailah, tetap beraktivitas, jangan panik, dan jangan paranoid. Kejadian ini hanya terjadi di satu tempat di Jakarta dan tidak terjadi di lokasi lain di Jakarta. Jadi mustinya kita tidak perlu takut dan cemas yang berlebih-lebihan. Semakin kita takut, teroris semakin senang dan akan mengulangi dan menebarkan terornya.

Ketahuilah semakin kita membantu menyebarkan ketakutan melalui medsos atau media lain atas kejadian tadi pagi, semakin banyak pasien yang berpenyakit kronis akan kambuh sakitnya karena rasa cemasnya meningkat akibat kejadian teror di Jalan Thamrin pagi ini.

Pasien-pasien dengan penyakit akibat asam lambung akan kambuh sakitnya karena merasa bertambah cemas atas kejadian ini walau hanya mendapat informasi melalui media sosial, pasien asma akan kambuh asmanya karena stres, pasien hipertensi tekanan darahnya bisa naik, pasien dengan diabetes gula darahnya menjadi tidak terkontrol karena rasa cemas dan takut karena teror tersebut, pasien yang memang sudah mempunyai sakit jantung akan mengalami serangan jantung akibat rasa takut yang berlebihan. Pasien dengan dengan irritable bowel syndrome (IBS), yaitu penyakit kronis berupa sakit perut dengan disertai gangguan buang air besar baik mencret maupun susah BAB berhubungan dengan stress atau kecemasan.

Orang yang cemas bisa juga mengalami sakit kepala, nafsu makannya menurun, tidurnya menjadi susah dan malas untuk beraktivitas. Berbagai gangguan sistem organ bisa terjadi akibat adanya faktor stres tersebut.

Oleh karena itu, saya menghimbau kepada masyarakat semua, sebagai seorang dokter yang sebagian besar pasien-pasien saya akan kambuh karena cemas yang berlebih-lebihan, untuk tidak share peristiwa bom Jakarta siang ini. Karena hal ini pada akhirnya hanya menyebarkan ketakutan.

Mari tetap beraktivitas, mari tetap memacetkan jalan-jalan di Jakarta, mari jalan-jalan ke mall kalau memang weekend ini kita sudah berencana untuk makan malam dengan keluarga atau dengan sahabat-sahabat tercinta.

Ayo tetap semangat, lawan teroris dengan cara tetap beraktivitas seolah-olah tidak terjadi teror tadi siang di pusat Kota Jakarta. 

Salam sehat,

Dr.Ari Fahrial Syam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun