Mohon tunggu...
Dr.Ari F Syam
Dr.Ari F Syam Mohon Tunggu... Dosen - Akademisi, Praktisi Klinis,

-Staf Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI-RSCM (@DokterAri) -Ketua Umum PB Perhimpunan Endoskopi Gastrointestinal Indonesia (PEGI)

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Jakarta Bandung Tembus 13 Jam: Siasati Agar Tetap Sehat

25 Desember 2015   16:08 Diperbarui: 25 Desember 2015   16:13 651
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dampak dari kemacetan tol Cikampek ini juga membawa kemacetan super parah di tol dalam kota Jakarta. Padahal salah satu sumbernya ditempat peristirahatan yaitu rest area km 19 dan 39. Karena faktanya setelah km 39 kondisi jalan tol ramai lancar. Akibat kondisi ini ratusan ribu masyarakat yang menjadi pengguna jalan tol baik jalan tol dalam kota, tol lingkar luar Jakarta dan tol Cikampek menjadi menderita.

Tidak ada salahnya, saya coba melihat kondisi ini dari kaca mata awam, bahwa memang kurangnya antisipasi dari petugas jalan tol dan petugas polisi jalan raya mengenai alur keluar masuk rest area khususnya km 19 dan 39 diawal kemacetan terjadi. Beberapa langkah memang dilakukan dengan penutupan tempat isirahat dan penutupan beberapa pintu tol dalam kota setelah kondisi kemacetan sudah parah dan #cikampekmacet menjadi trending di media sosial. Melalui media sosial, kami sesama teman saling curhat karena mengalami hal yang sama.

Bahkan akhirnya dilakukan penerapan contra flow pada km 35-41 oleh petugas Polri untuk menguragi kemacetan di tol Cikampek. Memang upaya ini terlambat mengingat seharusnya hal ini sudah diantisipasi karena ternyata kemacetan sudah terjadi sejak satu hari sebelumnya. Saya juga maklum bahwa konsentrasi petugas kepolisian mungkin terpecah untuk mengamankan malam natal. Tampaknya pemerintah termasuk aparat kepolisian tidak siap atas kondisi kemacetan yang terjadi yang memang kebetulan bersamaan dengan malam natal.

Apakah masyarakat dirugikan dengan kondisi kemacetan?

Secara finansial pasti terjadi kerugian pada masyarakat pengguna jalan tol pada tanggal 23 dan 24 Desember 2015, akan lebih banyak biaya yang dikeluarkan karena harus ada budget ekstra untuk makan dalam perjalanan dalam kondisi macet yang parah tersebut. Bahan bakar pasti akan lebih banyak digunakan mengingat waktu perjalanan yang mencapai 4-5 kali waktu tempuh normal. Kelelahan pasti terjadi dan ini akan mempengaruhi daya tubuh seseorang.

Untuk keluarga yang membawa anak dan orang tua di dalam perjalanan pasti akan lebih menderita. Waktu silahturahmi kepada keluarga atau waktu liburan juga akan berkurang karena sudah terpotong kemacetan di jalan tol Cikampek. Di era gadget saat ini tidak sulit untuk menghabiskan waktu ditengah kemacetan. Orang tua yang telah menanti berjam-jam pun tidak perlu cemas karena update perjalanan dapat dilakukan setiap waktu, cuma sayang saja bahwa makanan sudah dihidangkan oleh orang tua sejak siang hari dan akhirnya tidak bisa dikonsumsi karena kami pun baru datang di Bandung menjelang tengah malam.

Apakah kemacetan ini membawa hikmah buat kami? Oh ya tentu banyak sekali hikmah yang didapat, kami semua dilatih kesabaran dan yang terpenting silahturahmi keluarga dapat terjalin bisa lebih lama ditengah kemacetan. Kami bisa makan di luar secara bersama sebanyak 2 kali. Dari pengalaman mengalami kemacetan ini ada beberapa tips mengantisipasi kemacetan ditengah jalan:

  1. Istirahat cukup sebelum berangkat terutama bagi masyarakat yang menggunakan jalan darat dengan kendaraan bermotor, mengingat waktu sampai ketempat tujuan tidak bisa diprediksi.
  2. Bagi masyarakat yang memang kebetulan membawa kendaraan sendiri, sebaiknya ada beberapa anggota keluarga yang siap membawa kendaraan secara bergantian.
  3. Manfaatkan tempat istirahat untuk bisa melakukan olah raga kecil dan bisa melakukan gerakan relaksasi khususnya kaki, tangan dan leher.
  4. Manfaatkan juga tempat istirahat untuk bisa buang air kecil agar jangan sampai menahan kencing yang akan berakibat pada infeksi saluran kencing.
  5. Jangan membeli makanan dan minuman di pinggir jalan mengingat kualitas makanan dan minuman yang belum tentu terjaga dengan baik karena selalu terpapar dengan panas. Terutama untuk makanan dan minuman rumahan (hand made).
  6. Bagi masyarakat yang akan membawa makanan untuk bekal selama perjalanan usahakan membawa makanan kering, jika tetap juga ingin membawa bekal makanan selama perjalanan harus diperhatikan bahwa makanan basah atau nasi dan lauk-pauk yang dibawa tidak dikonsumsi kurang dari 6-8 jam setelah pembuatan.
  7. Jangan lupa membawa obat-obatan sederhana antara lain obat anti diare, obat sakit kepala, obat anti alergi, obat anti mual-muntah khususnya untuk mengantisipasi terjadinya kemacetan parah di tengah jalan.
  8. Perjalanan pada malam hari merupakan pilihan yang tepat mengingat suhu udara yang lebih dingin dan perjalanan yang lebih lenggang.
  9. Semua battery gadget sudah terisi penuh, jangan lupa membawa power bank dan kabel USB penghubung untuk mengisi battery gadget dari kendaraan kita.

Kemacetan dalam masa long week end seperti libur panjang Maulid dan Natal serta tahun baru tidak bisa dicegah oleh karena itu berbagai antisipasi harus dilakukan agar perjalanan ditengah kemacetan dapat dilakukan secara nyaman.

 

Dr.Ari Fahrial Syam

Praktisi kesehatan

Staf Departemen Ilmu penyakit Dalam FKUI-RSCM-Wakil Ketua PB.PAPDI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun