Saat ini penyakit gagal ginjal dengan tindakan cuci darahnya merupakan salah satu penyakit yang menyebabkan dana Badan Penyelenggata Jaminan Sosial (BPJS) terkuras. Begitu pula kanker juga menjadi penyakit utama yang mendominasi untuk kasus2 yang menghabiskan dana BPJS.
Ini merupakan tugas pemerintah daerah untuk melindungi rakyatnya dari bahan-bahan berbahaya dan harus ada efek jera bagi para pelaku yang telah meracuni masyarakat. Pemerintah daerah tidak boleh tinggal diam akan hal ini, pemerintah daerah tidak boleh melakukan pembiaran atas usaha pihak2 yang sedang meracuni masyarakat. Kalau tidak ada tindakan tegas temuan ini tidak ada artinya. Saya juga melihat bahwa para penjual yang makananya mengandung bahan beracun tetap berjualan dan masyarakatpun tetap membeli makanan dan minuman yang berbahaya tersebut karena ketidaktahuan bahwa dibalik makanan dan minuman tersebut mengandung racun.
Akhirnya masyarakatlah yang harus melakukan tindakan pencegahan agar terhindar dari makanan dana minuman yang beracun dengan tidak membeli makanan dan minuman yang mencurigai tersebut.
Sekali lagi razia, inspeksi mendadak ataupun namanya yang sudah dilakukan tidak ada gunanya jika tindakan tegas tidak dilakukan. Kasihan masyarakat yang menjual makanan yang aman yang bebas dari zat beracun, karena sebagian masyarakat yang mendapat informasi tentang sidak ini memilih untuk tidak mengonsumsi makanan yang dicurigai yang mengandung makanan yang beracun tersebut. Akhirnya yang akan rugi masyarakat juga baik pedagang maupun para pembeli. Dan pada akhirnya pemerintah akan mengeluarkan budget yang lebih besar lagi untuk BPJS di masa yang akan datang.
Â
Salam sehat,
Dr.Ari Fahrial Syam
Klinisi dan pengamat kesehatan
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H