Mohon tunggu...
Dr.Ari F Syam
Dr.Ari F Syam Mohon Tunggu... Dosen - Akademisi, Praktisi Klinis,

-Staf Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI-RSCM (@DokterAri) -Ketua Umum PB Perhimpunan Endoskopi Gastrointestinal Indonesia (PEGI)

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Cegah demo rusuh dengan tetap minum...

1 Mei 2014   17:16 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:59 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Cegah demo rusuh dengan tetap minum.....

Hari ini tanggal 1 Mei 2014 merupakan hari buruh internasinal yang dikenal sebagai May Day, pemerintah sudah menjadikan hari ini menjadi hari libur nasional. Dengan adanya hari libur nasional memungkinkan buruh yang sedang libur tersebut untuk melakukan demonstrasi berunjuk rasa untuk menuntut perbaikan hidup bagi para buruh. Mereka akan melakukan aksi long march dan sekali-kali bernyanyi dan berteriak-teriak dan tentu hal ini akan membuat mereka mudah jatuh kedalam dehidrasi. Disatu sisipengamatan cuaca dikota-kota besar hari ini seperti Medan, Jakarta, Surabaya, Makasar diramaikan akan berawan dan hujan ringan dengan suhu udara rata-rata 30 derajat celcius.

Para demonstranyang sedang berunjuk rasa akanterpapar denganudara panas di kota-kota besar tersebut, mereka akan cepat berkeringat danakan mudah jatuh kedalam dehidrasi dan kondisi dehidrasi membuat emosi mereka menjadi meningkat dan mereka cenderungmenjadi lebih agresif. Oleh karena itu bagi   para demonstran yang berjalan kaki, berteriak atau bernyanyi harus tetap  menjaga minumnya. Secara normal kebutuhan cairan 8-10 gelas per hari atau sekitar 2 liter sehari. Pada saat para demonstran terpapar panas dan berjalan kaki menyebabkan tubuh berkeringat, maka kebutuhan cairan harus ditingkatkan dan sebaiknya juga dengan cairan isotonik. Hal ini mencegah  agar jangan sampai terjadi kekurangan cairan.

Pada seseorang yang mengalami dehidrasi, selain lebih sensitive dan emosinya menjadi tidak terkendali, mereka juga susah berpikir jernih. Orang yang mengalami dehidrasi akan mengalami pusing, sakit kepala dan jika kondisi dehidrasi bertambah berat bisa fatal sampai pingsan atau tidak sadar dan menyebabkan kematian. Tidak jarang kita mendengar para pendemo pingsan saat melakukan aksinya.

Para demonstran harus mendeteksi adanya kekurangan cairan yang terjadi. Perhatikan apakah sudah terasa haus, mulut kering dan air ludah lengket dan kepala terasa pusing. Bagi mereka yang sudah mengalami gejala tersebut segera minum agar kondisi kekurangan cairan bertambah buruk. Selain itu karena umumnya saat melakukan demonstrasi para demonstran berteriak maka tenggorokan mereka bisa kering dan bisa mengalami iritasi oleh karena itu harus tetap minum dan diusahakan jangan minum yang dingin.

Upaya mencegah terjadinya dehidrasi sebenarnya bukan saja untuk para demonstran tetapi juga untuk para petugas yang sedang menjalani tugas mengamankan aksi demonstrasi tersebut. Upaya simpatik dapat dilakukan dari kedua belah pihak baik dari para pendemo maupun petugas untuk saling berbagi minuman.

Minum dan tetap minum agar demonstrasi berjalan damai.

Salam sehat,

Dr.Ari Fahrial Syam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun