Mohon tunggu...
Nur Huda Satria Kusuma
Nur Huda Satria Kusuma Mohon Tunggu... Dokter - Dokter Sedekah Nurul Huda

Seorang hamba yang meniatkan hidup untuk ibadah kepada Allah SWT "Lahaula walaquwata illabillah hil aliyil adzim" artinya "Tidak ada daya dan upaya kecuali dengan kekuatan dari Allah SWT yang maha tinggi lagi maha agung"

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Pernah Hamil Anggur (Mola Hidatidosa), Apakah bisa Hamil Normal?

26 November 2024   19:20 Diperbarui: 26 November 2024   19:22 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar1. Hamil Normal vs Hamil Anggur(Sumber : my.clevelandclinic.org)

Kehamilan didefinisikan sebagai proses pembuahan atau fertilisasi berupa penyatuan spermatozoa laki-laki dengan sel telur atau ovum perempuan yang selanjutnya berkembang menjadi calon janin atau embrio yang selanjutnya terjadi proses penempelan atau nidasi atau implantasi pada dinding rahim atau endometrium.

Bila dihitung dari saat fertilisasi hingga lahirnya bayi, kehamilan normal dikatakan cukup bulan atau aterm apabila telah mencapai usia kehamilan 37 minggu hingga 40 minggu dihitung dari hari pertama haid terakhir (HPHT) menurut kalender internasional.

Namun, selain kehamilan normal, di dalam rahim juga dapat berkembang suatu kehamilan abnormal. Salah satu bentuk kehamilan abnormal adalah kehamilan anggur atau Mola Hidatidosa.

Mola hidatidosa, atau lebih umum dikenal di masyarakat dengan sebutan hamil anggur, adalah kehamilan yang ditandai dengan perkembangan trofoblas yang tidak wajar, yaitu vili korialis berbentuk gelembung-gelembung seperti anggur. Dibandingkan dengan penyakit trofoblas gestasional lainnya, mola hidatidosa merupakan tipe yang paling umum terjadi.

Berdasarkan perbedaan genetik dan patologi, mola hidatidosa bisa dibagi menjadi dua subtipe yaitu, mola hidatidosa komplit dan parsial. Mola hidatidosa komplit merupakan hasil kehamilan tidak normal tanpa adanya embrio-janin, sedangkan mola hidatidosa parsial merupakan kehamilan tidak normal disertai dengan adanya embrio-janin yang berkembang tidak optimal.

Faktor resiko dari penyakit ini bermacam– macam termasuk berbagai kombinasi dari faktor lingkungan dan genetik, yaitu pada pasien yang berusia muda (< 16 tahun) dan usia yang lebih tua yaitu >45 tahun, sosial ekonomi rendah, kekurangan gizi (protein, asam folat, dan karoten) dan riwayat mola sebelumnya.

Gambar 2. Mola Hidatidosa Komplit vs Parsial(Sumber : amboss.com)
Gambar 2. Mola Hidatidosa Komplit vs Parsial(Sumber : amboss.com)

Selanjutnya apakah jika pernah mempunyai riwayat kehamilan anggur, apakah bisa hamil normal?

Hal yang paling dikhawatirkan oleh pasien terutama di usia reproduktif adalah dampak penyakit tersebut terhadap fungsi reproduksinya. Mengutip dari Current Management of Gestational Trophoblastic Neoplasia, Goldstein & Berkowitz, 2012 bahwa dalam Kehamilan pasca mola hidatidosa komplit dan parsial, pasien dapat memiliki fungsi reproduksi normal pasca penanganan mola, meskipun terdapat peningkatan risiko mengalami kehamilan mola berulang. Perlu diketahui juga bahwa kehamilan anggur atau mola hidatidosa ini juga berpotensi menjadi suatu Tumor Gestasional Trofoblas (TGT), yaitu 15-20% wanita dengan mola hidatidosa komplit dan 2-3% pada mola parsial.

Proses merencanakan kehamilan normal ini tentunya harus didukung dengan pemantauan secara ketat dan berkala dari kadar hCG dalam 3 minggu pertama setelah terapi. Selanjutnya setiap bulan selama 12 bulan untuk pasien dengan TGT Stadium I hingga III, dan 24 bulan untuk pasien dengan TGT Stadium IV, sebelum memperbolehkan kehamilan. Secara umum, risiko kekambuhan keseluruhan adalah sekitar 3% hingga 9% pada tahun pertama setelah menyelesaikan terapi, tetapi jarang terjadi setelah 12 bulan dengan kadar hCG normal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun