Pengendalian tengkes atau stunting merupakan tugas kita bersama. Hal ini mengingat, stunting bukan hanya mengancam keberlangsungan generasi penerus, tetapi juga menjadi simbol kesejahteraan masyarakat di sebuah daerah.
Di Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau misalnya, pengendalian stunting dilaksanakan melalui konsumsi protein hewani berupa pemberian telur ayam dari CSR (Corporate Social Responsibility)Â Perusahaan.
Upaya ini mulai rutin dilaksanakan sejak 24 Desember 2024 hingga sekarang. Bahkan, direncanakan, pembagian telur akan berlangsung hingga bulan Juni 2025. Sebagaimana yang tertuang dalam Kesepakatan Bersama dan Perjanjian Kerja Sama antara Bupati Bintan dengan salahsatu perusahaan pemberi CSR.
Adapun total telur yang diberikan setiap pekannya berjumlah 1.200 butir telur dengan target anak stunting sebanyak 114 orang yang tersebar di 7 Puskesmas di Kabupaten Bintan Provinsi Kepulauan Riau. Meski jumlah ini belum menyasar ke seluruh Puskesmas yang ada di Bintan, paling tidak, upaya menggandeng CSR perusahaan patut kita apresiasi.
Peran perusahaan (swasta) dalam pengendalian stunting memang sangat diperlukan. Apalagi, ditengah terbatasnya anggaran di daerah.
Stunting adalah kondisi yang disebabkan oleh kekurangan gizi kronis pada anak-anak, yang berdampak pada pertumbuhan fisik dan perkembangan kognitif mereka. Masalah ini memerlukan solusi komprehensif yang melibatkan pendekatan multidimensi, termasuk ekonomi, sosial, dan kesehatan.
Lantas, mengapa pilihannya adalah pemberian telur dalam pengendalian stunting?
Menurut penulis, terdapat tujuh alasan mengapa telur ayam menjadi pilihan yang tepat dalam upaya pengendalian stunting di daerah.
Pertama, Kandungan Gizi yang Lengkap.
Telur ayam adalah sumber protein hewani berkualitas tinggi yang mengandung semua asam amino esensial yang dibutuhkan oleh tubuh. Selain itu, telur juga kaya akan vitamin A, vitamin D, vitamin B12, zat besi, zinc, dan selenium. Nutrisi-nutrisi ini sangat penting untuk mendukung pertumbuhan fisik dan perkembangan otak anak. Protein yang terkandung dalam telur membantu membangun jaringan tubuh, sementara zat besi dan zinc berperan dalam meningkatkan sistem kekebalan tubuh serta mencegah anemia yang sering dikaitkan dengan stunting.