Ketiga, Peningkatan Konsumsi Protein Hewani.
Program Makan Bergizi Gratis yang direncanakan untuk tahun 2025 menargetkan sekitar 22,5 juta siswa, dengan 60% komoditas berasal dari peternakan.Â
Hal ini menunjukkan peran penting sektor peternakan dalam mendukung program pemerintah untuk meningkatkan konsumsi protein hewani berkualitas, yang diharapkan dapat menciptakan generasi emas Indonesia.
Selanjutnya, Sektor kesehatan hewan juga berperan penting guna menjaga agar produk pangan asal hewan yang akan dikonsumsi masyarakat dalam kondisi Aman, Sehat, utuh dan halal (ASUH).
Keempat, Tantangan Ketergantungan Impor.
Sepanjang 2024, Indonesia masih mengandalkan 80% impor susu untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri serta mendukung program minum susu dan makan bergizi.
Namun, Komitmen menteri Pertanian akan membatasi importasi. Sehingga Kementerian Pertanian mendorong investasi di bidang usaha pembibitan sapi dan budidaya sapi perah untuk mengurangi ketergantungan ini.Â
Artinya, tahun 2024 juga dapat ditandai sebagai tahun mulai bangkitnya peternakan dalam negeri. Bahkan, sektor pertanian masih terbuka lebar untuk investasi, dengan beberapa bidang usaha yang diprioritaskan dan mendapat fasilitas pengurangan pajak penghasilan (Tax Allowance), salah satunya peternakan sapi potong dan sapi perah.
Oleh sebab itu, sinergi yang baik antar pemangku kebijakan, sangat dibutuhkan. Terutama bersama Badan Karantina Indonesia (Barantin) untuk menjaga kesehatan hewan, khususnya hewan ternak di berbagai wilayah.
Kelima, Inisiatif Bulan Bakti Peternakan dan Kesehatan Hewan.
Di berbagai daerah, Bulan Bakti Peternakan dan Kesehatan Hewan tahun 2024 dilaksanakan dengan berbagai kegiatan, seperti gerakan minum susu bersama, vaksinasi rabies, dan expo peternakan.