Mohon tunggu...
Iwan Berri Prima
Iwan Berri Prima Mohon Tunggu... Dokter - Pejabat Otoritas Veteriner

Dokter Hewan | Pegiat Literasi

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Refleksi Sektor Peternakan dan Kesehatan Hewan Nasional Tahun 2024

26 Desember 2024   06:18 Diperbarui: 26 Desember 2024   06:21 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Salah satu peternakan Kambing di Bintan, Prov Kepri (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Tahun 2024 akan segera berlalu. Meski pergantian tahun merupakan hal yang lumrah, namun tahun 2024 tampaknya menjadi periode penting bagi sektor peternakan dan kesehatan hewan di Indonesia, ditandai dengan berbagai inisiatif dan tantangan yang mempengaruhi ketahanan pangan, kesejahteraan peternak, dan kesehatan masyarakat. Berikut adalah catatan penting, refleksi sektor peternakan dan kesehatan hewan sepanjang tahun 2024

Pertama, Pemulihan Pasca Wabah Penyakit.

Setelah menghadapi wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) serta Lumpy Skin Disease (LSD) pada tahun-tahun sebelumnya, upaya pemulihan terus dilakukan. Di Kabupaten Rembang, Jawa Tengah misalnya, kondisi peternakan dilaporkan stabil, dengan semangat peternak yang kembali tumbuh. Meskipun dibeberapa daerah lainnya masih menghadapi kasus serupa, tetapi paling tidak, upaya untuk kebangkitan peternak mulai dirasakan sepanjang tahun 2024. Bahkan, penjualan hewan kurban tahun 2024 juga menunjukkan angka yang positif.

Selain itu, upaya pengentasan kemiskinan ekstrem juga menjadi prioritas pemerintah daerah, salah satunya melalui peran penting sektor peternakan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Sehingga sepanjang 2024 , peternakan masih menjadi salah satu penggerak roda perekonomian masyarakat di perdesaan.

Kedua, Sinergi dengan Organisasi Internasional.

Pemerintah Indonesia, melalui Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian, menekankan pentingnya sinergi dengan organisasi internasional guna mendukung kebijakan pembangunan peternakan dan kesehatan hewan. 

Kebijakan ini akan menjadi fondasi untuk meningkatkan produktivitas peternakan, kesejahteraan peternak, dan ketahanan pangan nasional dalam lima tahun ke depan. 

Ketiga, Peningkatan Konsumsi Protein Hewani.

Program Makan Bergizi Gratis yang direncanakan untuk tahun 2025 menargetkan sekitar 22,5 juta siswa, dengan 60% komoditas berasal dari peternakan. 

Hal ini menunjukkan peran penting sektor peternakan dalam mendukung program pemerintah untuk meningkatkan konsumsi protein hewani berkualitas, yang diharapkan dapat menciptakan generasi emas Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun