Dalam beberapa laporan, anjing atau kucing yang akan diperdagangkan seringkali ditangkap secara brutal, dikurung dalam kandang sempit tanpa makanan dan minuman yang cukup, dan disiksa dengan cara-cara yang sangat kejam sebelum akhirnya dibunuh untuk dagingnya.
Selain dari sisi kemanusiaan, perdagangan daging anjing dan kucing juga berbahaya karena dapat menyebarkan berbagai penyakit. Anjing dan kucing, seperti halnya hewan lainnya, dapat menjadi pembawa penyakit seperti rabies, leptospirosis, dan lainnya, yang dapat menular kepada manusia jika tidak ditangani dengan baik.Â
Oleh karena itu, melarang perdagangan daging anjing dan kucing adalah langkah yang tidak hanya melindungi hak-hak hewan, tetapi juga melindungi kesehatan masyarakat.
Dampak Positif dari Pelarangan Kekerasan terhadap Hewan Domestik dan Perdagangan Daging Anjing dan Kucing
Pelarangan kekerasan terhadap hewan domestik dan perdagangan daging anjing dan kucing akan memberikan dampak positif yang signifikan, baik dari segi etika, sosial, maupun kesehatan.Â
Secara etis, pelarangan ini mengajarkan masyarakat untuk lebih menghargai kehidupan makhluk hidup lain dan memperlakukan mereka dengan penuh kasih sayang.
Ini juga dapat memperkuat rasa empati dan keadilan sosial, karena kita sebagai manusia memiliki tanggung jawab untuk menjaga dan melindungi hewan yang kita pelihara atau berinteraksi dengan mereka.
Di sisi sosial, pelarangan ini dapat mendorong masyarakat untuk semakin sadar akan pentingnya kesejahteraan hewan dan memberikan edukasi mengenai cara merawat hewan dengan baik.
Dengan adanya regulasi yang tegas terhadap kekerasan terhadap hewan domestik dan perdagangan daging anjing dan kucing, kita dapat menciptakan budaya yang lebih sehat dan lebih peduli terhadap hewan.Â
Hal ini dapat mempererat hubungan antara manusia dengan hewan peliharaannya, di mana keduanya saling menghormati dan memperhatikan satu sama lain.
Dari segi kesehatan, pelarangan perdagangan daging anjing dan kucing akan mengurangi risiko penyebaran penyakit zoonotik yang dapat membahayakan manusia.Â
Selain itu, hal ini juga akan menurunkan tingkat penyalahgunaan obat-obatan atau praktik tidak higienis dalam proses penyembelihan dan penanganan daging hewan tersebut.