Mohon tunggu...
Iwan Berri Prima
Iwan Berri Prima Mohon Tunggu... Dokter - Pejabat Otoritas Veteriner

Seorang Dokter Hewan | Pegiat Literasi | Pejabat Eselon III di Pemda

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Langkah Penting Penanganan Hewan Saat Bencana Gunung Meletus

10 November 2024   18:16 Diperbarui: 10 November 2024   21:45 338
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) beberapa hari ini menunjukkan tanda meletus, bahkan letusan dahsyat terjadi pada Sabtu (9/11/2024) yang lalu. 

Bencana alam ini tampak dari Kolom abu teramati mencapai 6 kilometer dari puncak gunung, tak pelak, hal ini membuat warga sekitar panik dan khawatir.

Akibatnya, Badan Geologi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memperluas radius bahaya erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki dari yang sebelumnya 8 kilometer (km) menjadi 9 km arah Barat Daya - Barat Laut dari puncak kawah dan PVMBG pun telah menetapkan zona bahaya.

Dijelaskan, zona bahaya adalah wilayah yang tidak boleh ada aktivitas di dalam zona tersebut, kecuali petugas gabungan yang tengah melaksanakan tugasnya. Termasuk mengevakuasi korban.

Hingga minggu (10/11/2024), menurut laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Flores Timur sebanyak kurang lebih 8.431 warga mengungsi akibat bencana ini dan korban masyarakat meninggal dunia sebanyak 10 orang. Bahkan, Gunung Lewotobi Laki-laki pun masih berstatus level IV atau Awas.

Selain letusan ini memakan korban manusia, bencana ini juga tampaknya membuat hewan juga terancam. Pasalnya, hewan seperti ternak (sapi, babi, kambing, ayam dan lain sebagainya) dan hewan kesayangan (anjing, kucing) tidak mendapat pasokan pakan dari pemiliknya. 

Oleh sebab itu, apresiasi patut kita berikan kepada Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Flores Timur yang telah melakukan pemberian makanan dan pemeriksaan kesehatan untuk memastikan kondisi kesehatan hewan dan ternaknya yang ditinggalkan pemiliknya ke pengungsian ketika erupsi gunung terjadi. Pasalnya, keberadaan hewan ini juga harus diperhatikan. Apalagi, Kejadian bencana ini membutuhkan penanganan lintas sektoral.

Peran Pemilik Hewan saat Terjadi Bencana

Tak dimungkiri, Bencana alam di NTT ini membuat kita turut berduka, peristiwa ini menyadarkan kepada kita bahwa kita juga harus peduli terhadap hewan. Karena bencana ini dampaknya bukan hanya dirasakan oleh manusia, tetapi juga pada hewan. 

Kemudian, bencana ini juga tidak hanya membuat bangunan yang rusak dan manusia yang harus mengungsi, tetapi hewan peliharaan atau hewan ternak yang dipelihara oleh masyarakat juga menghadapi ancaman yang besar. 

Dalam situasi seperti ini, peran pemilik hewan sejatinya sangat penting untuk memastikan keselamatan hewan peliharaan mereka dan mengurangi kerugian yang mungkin terjadi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun