Mohon tunggu...
Iwan Berri Prima
Iwan Berri Prima Mohon Tunggu... Dokter - Pejabat Otoritas Veteriner

Dokter Hewan | Pegiat Literasi

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

7 Bukti Menjadi Penulis Bertanggungjawab di Kompasiana

5 Oktober 2024   10:26 Diperbarui: 5 Oktober 2024   10:31 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sejak bergabung Kompasiana pada 31 Mei 2010, saya merasakan bahwa kompasiana bukan hanya sebagai blog rujukan beragam informasi, tetapi kompasiana telah menjadi "kawah candra dimuka" bagi penulis pemula di seluruh dunia.

Terbukti, Sepanjang lebih dari 14 tahun saya bersama Kompasiana, ada banyak pengalaman berharga yang saya dapatkan. Namun, ada satu hal yang menjadi pengalaman penting di kompasiana adalah kita diajarkan bagaimana menjadi penulis yang bertanggungjawab. Ini yang jarang dan bahkan tidak ditemukan di blog serupa lainnya.

Setidaknya, ada 7 bukti yang membuat kita, para kompasioner menjadi penulis yang bertanggungjawab. Diantaranya adalah:

Pertama, Integritas.  

Di kompasiana, kita diajarkan untuk menjunjung tinggi kejujuran dalam menyajikan informasi dan mengakui sumber dengan tepat.  Kita juga tidak ditoleransi segala bentuk plagiarisme.

Kalau tidak percaya, silahkan saja membuat tulisan dengan cara memplagiat (Copy Paste dari tulisan lain) di Kompasiana. Pasti anda bakal terkena peringatan.

Kedua, Kualitas.

Sejak didirikan pada 22 Oktober 2008, Kompasiana selalu terdepan dalam mengutamakan kualitas. Meski blog sejatinya bukan semata-mata memuat tulisan semacam hasil penelitian atau tulisan ilmiah, namun kompasiana mampu membimbing para penulisnya untuk menulis hal-hal yang baik, mendalam dan penyuntingan yang teliti untuk menghasilkan karya yang berkualitas. 

Dengan kata lain, tidak ada yang berani "main-main" atau membuat tulisan Hoaks di blog Kompasiana.

Ketiga, Empati. 

Di Kompasiana, kita juga diajarkan untuk memahami dan menghargai perspektif pembaca serta dampak dari tulisan terhadap audiens. Ketika ada berita duka misalnya, seperti kepergiaan Ibu Marissa Haque yang juga merupakan Kompasioner, kita juga disuguhkan tentang arti empati. Bahkan, penulis di Kompasiana diajak untuk mengambil hikmah dari perjalanan hidup seorang Marissa Haque.

Keempat, Keterbukaan.

Sepanjang saya gabung Kompasiana, blog ini saya rasakan memiliki admin yang terbuka untuk dievaluasi. Bahkan, mereka siap menerima kritik dan masukan untuk perbaikan karya. 

Termasuk, sesama penulis, kita diajarkan untuk saling terbuka. Kita diajak untuk dapat memberikan reaksi atau tanggapan terhadap tulisan yang telah ditulisnya. Sehingga, siapapun dapat dengan terbuka saling memuji, mengkritik, memberi masukan dan lain sebagainya.

Kelima, Etika.

Tidak dapat dibantah, untuk urusan etika, Kompasiana yang merupakan bagian dari Kompas Gramedia Group patut diacungi jempol. Kita boleh menulis, tetapi tulisan kita harus beretika. Tidak boleh memuat persoalan yang membawa-bawa SARA (Suku, Agama, Ras dan Antargolongan). Bahkan, kita diwajibkan untuk mematuhi kode etik penulisan.

Keenam, Konsistensi.

Di blog Kompasiana, kita diajak juga untuk menjaga konsistensi dalam menulis. Terbukti, admin kompasiana selalu kreatif dengan menyajikan ajakan menulis di kolom Topik Pilihan. Sebuah topik yang berisikan tentang kondisi menarik, kekinian, dan layak untuk diulas bersama. Ini yang jarang kita temukan ditempat lain.

Ketujuh, Tanggung Jawab Sosial.

Kompasiana bukan hanya sebagai wadah tempat menulis, tetapi kita sebagai penulisnya juga harus menyadari bahwa pengaruh tulisan yang telah kita tulis di Kompasiana sejatinya memiliki dampak terhadap masyarakat.

Sehingga benar apa yang disampaikan oleh Pramoedya Ananta Toer:"Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian".

Dengan demikian, menulis sebaiknya dimaknai sebagai bagian dari tanggungjawab sosial untuk masyarakat. Jika kita ahli dan memahami persoalan, maka sangat disayangkan jika kita hanya berdiam saja tanpa menulis.

Bersyukur, melalui Kompasiana, saya juga diberikan kesempatan menulis untuk memberikan beragam opini, informasi dan hal menarik lainnya. Sehingga pengalaman pernah menjadi narasumber dalam topik pilihan kolaborasi Kompasiana merupakan pengalaman yang tidak pernah saya lupakan.

Selain itu, akun saya juga sudah centang biru (verified). Bahkan, tulisan saya juga sudah 10 judul yang masuk dalam program infinite. Sebuah program dimana tulisan di kompasiana dimuat di kanal lain dalam Kompas Gramedia Group. Ini juga jarang ditemukan di blog kepenulisan lainnya.

Terima kasih Kompasiana. Selamat Ulang Tahun ke-16. Jangan lupa K-Rewardsnya agak diperbanyak. Lumayan untuk menambah beli paket pulsa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun