Sebagai upaya untuk menambah kekurangan Sumber Daya Manusia dokter hewan di Indonesia, pembentukan program studi Kedokteran hewan (PSKH) sebagai cikal bakal Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) yang baru patut kita apresiasi dan kita dukung.
Di pulau Sumatera misalnya, setelah puluhan tahun sejak orde baru hanya FKH di Kampus Universitas Syiah Kuala (USK) Banda Aceh saja yang ada, kini PSKH telah dibentuk di Kampus Universitas Negeri Padang (UNP) dan Universitas Riau (Unri).
Inipun masih belum cukup. Pasalnya, wilayah sumatera yang terbentang terdiri dari 10 provinsi di antaranya Aceh, Sumatera Utara, Kepri, Sumatera Barat, Riau, Jambi, Bengkulu, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, dan Lampung, memiliki populasi hewan yang sangat banyak dan konsumsi pangan asal hewan yang banyak pula.
Oleh karena itu, adanya usulan pendirian PSKH di Universitas Lampung (Unila) di bawah Fakultas Kedokteran dan PSKH di Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat (UM Sumbar) di bawah Fakultas Kesehatan patut kita gesa.
Pasalnya, menurut Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI), total Kebutuhan Dokter Hewan di Indonesia adalah sekitar 50.000 Dokter Hewan untuk memenuhi kebutuhan di seluruh wilayah Indonesia dari tingkat Nasional hingga tingkat Kabupaten (terdiri dari 514 Kabupaten/kota dan 38 Provinsi). Sedangkan total jumlah Dokter Hewan yang terdata di PDHI kurang lebih hanya 13.500 orang.
Artinya, untuk mencukupi kebutuhan tersebut perlu adanya panambahan dokter hewan minimal 5.000 dokter hewan setiap tahunnya.Â
Sementara, saat ini pertambahan Dokter Hewan setiap tahunnya kurang lebih hanya 1000 Dokter Hewan yang berasal dari 13 kampus di Indonesia. Seperti di Universitas Gadjah Mada, SKHB IPB, Universitas Airlangga, Universitas Hasanudin, Universitas Udayana, Universitas Nusa Cendana, Universitas Wijaya Kusuma, Universitas Padjadjaran, Universitas Syiah Kuala, Universitas Pendidikan Mandalika, Universitas Brawijaya, UNP dan Unri. Namun, untuk UNP dan Unri masih belum menghasilkan lulusan dokter hewan.
Tantangan Pendirian Prodi Kedokteran Hewan
Pendirian kampus kedokteran hewan nyatanya juga menghadapi berbagai tantangan. Belum terwujudnya pendirian PSKH di beberapa kampus (meski telah merencanakan pendiriannya sudah sangat lama), disebabkan oleh banyak faktor. Salah satu diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Pendanaan. Memerlukan investasi awal yang besar untuk fasilitas, peralatan, dan pengadaan sumber daya. Apalagi, kedokteran hewan merupakan rumpun ilmu kesehatan membutuhkan anggaran penyiapan sarana prasarana yang relatif tidak sedikit.
2. Akreditasi. Memenuhi standar akreditasi dari badan pendidikan dan profesi yang relevan, yang dapat menjadi proses panjang dan kompleks. Khusus perguruan tinggi kesehatan, akreditasi dilaksanakan oleh LAM PT-Kes (Lembaga Akreditasi Mandiri Perguruan Tinggi Kesehatan).