Mohon tunggu...
Iwan Berri Prima
Iwan Berri Prima Mohon Tunggu... Dokter - Pejabat Otoritas Veteriner

Seorang Dokter Hewan | Pegiat Literasi | Pejabat Eselon III di Pemda

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

5 Aspek Penting Penataan Pasar Hewan

16 September 2024   09:59 Diperbarui: 16 September 2024   13:27 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi hewan peliharaan. (Pexels via Kompas.com)

Rencana Calon Gubernur Jakarta 2024, Ridwan Kamil yang akan menata ulang pasar hewan di Jakarta patut kita apresiasi. Pasalnya, sebagai daerah perkotaan, penataan pasar penjualan hewan menjadi faktor penting untuk mewujudkan Kota Jakarta yang bersih, sehat dan tertata.

Selain itu, adanya faktor sejarah bahwa masyarakat Jakarta sejak dulu memang senang bepergian ke pasar hewan, juga menjadi bagian penting yang tidak boleh dihilangkan. Di Pasar hewan Jatinegara misalnya, pasar hewan yang terletak di Jalan Matraman Raya, Bali Mester, Jatinegara, Jakarta Timur itu merupakan pasar hewan tertua di Jakarta. 

Keberadaannya bukan hanya sebagai tempat jual beli masyarakat yang hobi memelihara hewan kesayangan, tetapi juga memiliki aspek nostalgia dan kesejarahan di Jakarta. Wajar, jika hari libur, pasar ini selalu ramai dikunjungi masyarakat.

Sementara itu, penataan pasar hewan di daerah perkotaan juga merupakan upaya untuk meningkatkan efisiensi, keamanan, dan kenyamanan dalam perdagangan hewan. 

Oleh sebab itu, menurut penulis ada lima aspek penting dalam penataan pasar hewan di daerah perkotaan, khususnya di Jakarta.

Ilustrasi Penjualan Hewan Peliharaan (Sumber gambar: Freepik.com)
Ilustrasi Penjualan Hewan Peliharaan (Sumber gambar: Freepik.com)

Pertama, Tujuan Penataan. 

Penataan pasar hewan bertujuan untuk memperbaiki kondisi pasar, mengurangi penyebaran penyakit hewan, dan memastikan bahwa transaksi dilakukan dengan cara yang adil dan aman. 

Penataan ini juga diharapkan untuk mengurangi potensi penularan zoonosis (penyakit dari hewan yang dapat menular ke manusia). Terbukti, dalam beberapa kasus, penularan zoonosis kerap dikaitkan dengan adanya interaksi masyarakat di pasar hewan.

Kedua, Fasilitas dan Infrastruktur Kesehatan Hewan. 

Dalam penataan pasar hewan, sebaiknya pemerintah mampu menyediakan fasilitas kesehatan untuk pemeriksaan dan perawatan hewan sebelum dijual. Seperti adanya fasilitas klinik hewan di pasar hewan. 

Hal ini penting, mengingat persoalan zoonosis bukan hanya persoalan antara penjual dan pembeli hewan di pasar hewan, tetapi juga dapat menjadi persoalan kedarutan kesehatan masyarakat.

Adapun aspek lain yang juga perlu diperhatikan adalah kebersihan. Membangun sistem pembuangan limbah yang efisien dan menjaga kebersihan area pasar.

Kemudian, penataan ruang. Mendesain area pasar dengan tata letak yang memudahkan pergerakan hewan dan barang dagangan, serta menyediakan ruang yang cukup untuk hewan.

Ketiga, Regulasi dan Pengawasan Peraturan. 

Dalam penataan pasar hewan, bukan hanya menata fisiknya semata, tetapi juga menyiapkan regulasi hukumnya (Peraturan Daerah atau aturan hukum di atasnya). Utamanya bagaimana mengimplementasikan peraturan yang mengatur cara perniagaan hewan, seperti persyaratan kesehatan dan kebersihan serta menyediakan petugas yang memantau kepatuhan terhadap peraturan dan penanganan pelanggaran.

Keempat, Sosialisasi dan Edukasi Pendidikan Pedagang. 

Hal ini cukup penting, karena memberikan pelatihan kepada pedagang mengenai praktik terbaik dalam penanganan hewan dan higienitas diharapkan akan memberikan dampak positif bagi kesehatan masyarakat.

Selain itu, sosialisasi kepada masyarakat luas, juga patut dilaksanakan. Khususnya, menginformasikan masyarakat tentang standar yang diterapkan dan manfaatnya ketika berkunjung ke pasar hewan.

Kelima, Keberlanjutan dan Inovasi Pengelolaan Sumber Daya. 

Dalam pengelolaan pasar, sebaiknya menggunakan teknologi untuk mengelola data transaksi dan kondisi pasar. Di beberapa kota global, seperti di Singapura, pasar hewan juga ditata dengan baik, seperti di kawasan Pasar Chinatown terletak di ruang bawah tanah kompleks Chinatown. 

Selain itu, di Malaysia juga pasar hewan dikelola dengan sangat baik. Bahkan, potensi penjualan hewan dan pakan hewan meningkat cukup signifikan. Pada tahun 2020, pasar makanan hewan peliharaan Malaysia mencapai US$204,5 juta, meningkat 5,5% dari CAGR tahun 2016 yang mencapai US$165,1 juta. Proyeksi pasar untuk tahun 2025 adalah US$280,4 juta.

Oleh sebab itu, penataan pasar hewan yang efektif tidak hanya meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan hewan, tetapi juga mendukung perdagangan yang lebih efisien dan ramah lingkungan. Terlebih, potensi ekonomi disektor ini juga tampaknya sangat menggiurkan. Semoga!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun