Mohon tunggu...
Iwan Berri Prima
Iwan Berri Prima Mohon Tunggu... Dokter - Pejabat Otoritas Veteriner

Dokter Hewan | Pegiat Literasi

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Alasan Strategis Mengapa Harga Jagung Naik

9 Februari 2024   10:05 Diperbarui: 9 Februari 2024   18:28 562
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Jagung Kering untuk Pakan Ternak (Sumber: Kompas.com)

Apalagi jika harga telur dan daging ayam meningkat, kita khawatir, kebutuhan protein hewani masyarakat akan berkurang dan kasus stunting justru akan semakin bertambah.

Oleh sebab itu, sudah sepantasnyalah pemerintah sebagai regulator segera mencarikan solusi, mengapa harga jagung naik dalam beberapa waktu terakhir ini.

Menurut penulis, ada beberapa alasan strategis mengapa harga jagung pipil untuk pakan ayam bisa naik:

Pertama, Permintaan yang tinggi. Jika permintaan akan pakan ayam meningkat, misalnya karena pertumbuhan industri peternakan ayam yang pesat, permintaan akan jagung pipil sebagai salah satu bahan utama pakan ayam juga akan meningkat. Hal ini dapat menyebabkan kenaikan harga jagung pipil karena peningkatan permintaan yang melebihi pasokan. 

Permintaan ini juga tampak dari beberapa industri perunggasan yang sedang mengembangkan industrinya di beberapa wilayah baru. Sebagai contoh di Kabupaten Bintan. Saat ini, investasi industri perunggasan baru yang akan masuk adalah PT Japfa Group, PT Charoen Pokpand Indonesia, PT Malindo Feedmill dan beberapa investor lokal sebagai dampak dari relokasi peternak unggas dari pulau Rempang, Kota Batam.

Kedua, Ketersediaan jagung yang terbatas dipasaran. Salah satu Penyebabnya adalah Faktor cuaca, seperti kekeringan dan banjir di beberapa kantong produksi jagung (fenomena elnino). Kondisi ini dapat mengganggu produksi jagung, mengurangi ketersediaannya di pasar. Ketersediaan yang terbatas bisa mendorong kenaikan harga.

Ketiga, Kenaikan biaya produksi. Hal ini berkenaan dengan situasi Kenaikan biaya produksi, seperti biaya pupuk, bahan bakar, atau biaya tenaga kerja, bisa membuat harga jagung pipil naik karena produsen akan mencoba menutupi biaya tambahan tersebut.

Keempat, Fluktuasi nilai tukar. Mata uang domestik (Rupiah) melemah terhadap mata uang asing, harga impor jagung pipil bisa naik. 

Meski Indonesia pernah mengekspor jagung pada 2018 dan 2019 lalu, namun dalam tiga tahun terakhir, Indonesia justru banyak mengimpor jagung. Pada Oktober 2023 yang lalu misalnya, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengungkapkan, bahwa pemerintah akan membuka impor jagung sebanyak 500 ribu ton. Untuk mengisi cadangan pemerintah dan memenuhi kebutuhan peternak rakyat.

Kelima, Spekulasi pasar. Kadang-kadang, spekulan pasar dapat mempengaruhi harga jagung pipil dengan membeli dalam jumlah besar untuk dijual kembali dengan harga yang lebih tinggi, terutama jika mereka mengantisipasi kenaikan permintaan di masa depan.

Keenam, Kombinasi dari faktor-faktor ini atau hanya satu atau dua di antaranya bisa menyebabkan kenaikan harga jagung pipil untuk pakan ayam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun