Mohon tunggu...
Iwan Berri Prima
Iwan Berri Prima Mohon Tunggu... Dokter - Pejabat Otoritas Veteriner

Seorang Dokter Hewan | Pegiat Literasi | Pejabat Eselon III di Pemda

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Langkah Teknis Melindungi Hewan Ternak dari Dampak Banjir

7 Februari 2024   06:28 Diperbarui: 7 Februari 2024   10:04 759
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ancaman bencana banjir masih menghantui beberapa daerah di Indonesia. Di Kabupaten Brebes misalnya, Ratusan rumah di Desa Bojong, Kecamatan Jatibarang, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah (Jateng) terendam banjir akibat luapan air dari Sungai Pemali, Selasa (6/2/2024).

Kejadian serupa juga terjadi di Grobogan, Jateng. Bahkan, Jalur utama Semarang menuju Purwodadi, Kabupaten Grobogan atau sebaliknya untuk sementara waktu dialihkan menyusul banjir yang menerjang wilayah Kecamatan Gubug, Grobogan, Selasa (6/2/2024). 

Sementara itu, di Sidoarjo Jawa Timur, Banjir juga merendam Terminal Bus Purabaya di Desa Bungurasih, Kecamatan Waru.Tidak hanya itu, banjir juga menggenangi rumah penduduk di Desa Bungurasih Timur. Sebuah kondisi yang cukup memprihatinkan kita semua.

Bencana banjir sebenarnya kedatangannya dapat kita mitigasi. Banjir tidak seperti gempa bumi, yang belum ada alat yang mampu memperkirakan kapan gempa bumi akan terjadi. Sehingga dampak banjir sejatinya dapat kita minimalisir. Termasuk, dampak banjir bagi hewan ternak.

Berikut adalah beberapa langkah antisipasi yang dapat diambil untuk melindungi hewan ternak dari dampak banjir:

Pertama, pindahkan hewan ke tempat yang aman. Jika memungkinkan, pindahkan hewan ternak ke tempat yang lebih tinggi atau ke bangunan yang aman dari banjir.

Kedua, sediakan makanan dan air bersih. Pastikan hewan memiliki akses yang cukup terhadap makanan dan air bersih yang aman dari kontaminasi banjir.

Ketiga, pantau kesehatan hewan. Amati hewan secara teratur untuk tanda-tanda stres, cedera, atau penyakit yang dapat timbul akibat banjir.

Dalam hal ini, silahkan hubungi dokter hewan dinas. Pelayanan kesehatan hewan yang dilakukan oleh petugas dinas biasanya tidak dipungut biaya alias gratis.

Keempat, pastikan ruang gerak yang aman. Berikan hewan ruang gerak yang cukup untuk menghindari stres dan cedera.

Kelima, siapkan perlengkapan darurat. Persiapkan perlengkapan darurat seperti pakaian pelindung, makanan tambahan, dan peralatan medis untuk penanganan darurat jika diperlukan.

Keenam, pentingkan evakuasi yang aman. Jika perlu, siapkan rencana evakuasi yang aman dan pastikan hewan ternak dievakuasi dengan benar.

Jika sebuah daerah merupakan daerah langganan banjir, maka perlu dipertimbangkan untuk membuat kandang komunal (kandang bersama) di tempat yang aman dari Banjir.

Ketujuh, hubungi pihak berwenang. Berkoordinasi dengan pihak berwenang setempat untuk mendapatkan informasi terkini tentang peringatan banjir dan bantuan evakuasi jika diperlukan. Terutama BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) atau Dinas yang membidangi urusan peternakan setempat.

Kedelapan, Pentingkan Pencegahan Penyakit. Setelah banjir surut, pastikan untuk membersihkan kandang dan lingkungan sekitarnya dengan baik untuk mencegah penyebaran penyakit dan infeksi.

Kesembilan, perhatikan kesehatan mental. Ingatlah bahwa banjir dapat menimbulkan stres pada hewan ternak, jadi perhatikan juga kesejahteraan mental mereka.

Kesepuluh, jaga komunikasi. Tetap terhubung dengan petugas pemeliharaan hewan, dokter hewan, atau komunitas peternakan untuk mendapatkan informasi dan bantuan yang diperlukan selama dan setelah banjir.

Semoga bermanfaat!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun